TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Ma'ruf Amin dan keluarga bakal menempati rumah baru pemberian dari negara atas pengabdian dan jasanya sebagai Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Hal itu diatur dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Ma'ruf Amin sendiri telah memilih rumah tersebut dibangun dari awal di lahan seluas dua kali lapangan sepak bola di Jalan Raya Tapos, RT 002/011, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Jawa Barat.
Pantauan Tribunnews pada Senin (16/9), proses pembangunan rumah untuk Maruf Amin itu hampir selesai.
Meski rumah negara untuk Maruf Amin masih dalam tahap pembangunan, kompleks rumahnya telah dijaga ketat anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Ketua RT setempat, Ibe mengatakan, sebelum dibeli negara untuk dijadikan calon kediaman Maruf Amin, lahan itu merupakan milik pribadi.
Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut pemilik sebelumnya dari lahan tersebut.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti luas lahan itu. Meski demikian, katanya, dalam proses jual-beli lahan, Ketua RT setempat ikut andil sebagai saksi.
Katanya, ada aturan khusus yang diamanatkan Paspampres kepadanya untuk disampaikan kepada para warga di RT 002/011. Di antaranya mengenai larangan menyulut petasan ataupun kembang api.
"Mungkin takut mengganggu Abah (Ma'ruf Amin) kali ya," ucapnya, saat ditemui.
Diketahui, Maruf Amin dengan nama lahir Ma'ruf al-Karkhi bakal genap berusia 82 tahun pada 11 Maret 2025 nanti.
Anak dari dari pasangan Kyai Haji Mohamad Amin dan Hajjah Maimoenah itu lahir di Desa Kresek, Tangerang, pada 11 Maret 1943.
Selain itu, Ibe menyebut, Ma'ruf pernah memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada para warga, tepatnya saat Hari Raya Idul Fitri 2024.
Seorang warga setempat yang berprofesi sebagai pedagang mie ayam keliling, Nana, mengaku merasa terbantu dengan adanya pembagian sembako itu.
Rumah kecil Nana berada persis di belakang kompleks calon kediaman Ma'ruf Amin.
Nana mengungkapkan, sempat ada orang yang diduga perwakilan dari Ma'ruf Amin, yang memintanya menginformasikan jika sewaktu-waktu ingin menjual lahan dan bangunan rumahnya.
Menjelaskan lebih lanjut hal itu, pria paruh baya itu memahami bahwa ada keinginan dari Ma'ruf Amin untuk membeli tanah di sekitar rumahnya.
Apalagi, kata Nana, lahan kosong di samping rumahnya juga sudah dibeli oleh Ma'ruf Amin.
Meski demikian, Nana berharap, keberadaan Ma'ruf Amin di sekitar kediamannya dapat menurunkan tingkat kriminalitas di wilayah tersebut, misalnya seperti pencurian sepeda motor.(tribun network/ibr/dod)