Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia mengkritik reforma agraria yang dijalankan pada era Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut diungkapkan dalam aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 di Patung Kuda, Jln Medan Merdeka Barat, Selasa (24/9/2024).
Baca juga: Hari Tani Nasional: Serikat Petani Demo di Depan Gedung DPR, Bawa Manekin Kritik Menteri AHY
Mereka menilai reforma agraria yang dijalankan di era Jokowi, adalah palsu.
Kaum tani menyebut banyak tanah mereka yang berpindah kepada para pengusaha.
"Sekali lagi, reforma agraria yang sudah dijalankan selama 10 tahun Itu merupakan reforma agraria yang palsu, karena hasilnya tanah berpindah kepada pengusaha Bukan berpindah kepada rakyat," ujar orator dari atas mobil komando di kawasan Patung Kuda, Jln Medan Merdeka Barat, Selasa (24/9/2024).
Baca juga: Diguyur Hujan Lebat, Unjuk Rasa Peringatan Hari Tani di Depan Gedung DPR Bubar
Para petani merasa dikhianati oleh Pemerintah dalam 10 tahun terakhir ini.
Selama ini, banyak pejabat yang berjanji untuk memberikan kesejahteraan pada petani. Namun tersebut, menurut mereka, hanya janji belaka.
"Setiap datang penjabat negara ke kami sebagai masyarakat biasa di desa. Yang diucapkan menyejahterakan masyarakat Tapi setelah itu, setelah jadi bohong, hilang, lupa ke masyarakat," katanya.
Dalam aksi tersebut mereka membawa dua traktor yang biasa digunakan untuk membajak sawah.
Mereka juga tampak membawa hasil bumi seperti padi dan jagung.
Seperti diketahui, pada Hari Tani Nasional ke-64 ini, Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia menyatakan sikap bahwa “Reforma Agraria Dimanipulasi, Langgar Konstitusi”.