"Jadi, keuntungan yang diperoleh dari bercocok tanam padi rendah. Di sisi lain, konsumen membayar harga beras yang tinggi," tutur Carolyn.
Menurut dia, harga beras di Indonesia bisa mahal karena sebagian disebabkan oleh beberapa kebijakan yang mendistorsi harga, sehingga menaikkan harga produksi dan melemahkan daya saing pertanian.
"Distorsi harga juga dapat disebabkan oleh tindakan non-tarif yang melampaui pembatasan kuantitatif impor," jelas Carolyn. (Kompastv/Tribunnews)
Berita ini telah tayang di Kompas.tv berjudul Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN, Dewan Pakar TKN Minta Prabowo Cermat Memilih Kepala Bapanas