Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang juga adik dari presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan investor dari China sudah siap untuk memberi modal pada program besar Prabowo, membangun jutaan hunian rakyat setiap tahun.
Hashim mengaku sudah beberapa kali ke luar negeri, termasuk ke Kelantan, Malaysia, dan dua kali ke Beijing untuk menemui calon investor atau pemodal.
Baca juga: Hashim Jelaskan Alasan Prabowo Ingin Hidupkan Lagi Kementerian Perumahan
Dari sowannya tersebut, Hashim mengatakan investor China sudah siap untuk berinvestasi pada program milik Prabowo.
“Saya berapa kali sudah keluar negeri, saya sudah 2 kali ke Beijing, kemarin saya pulang dari Kelantan. Ketemu dengan investor, ketemu dengan yang ingin berikan finance,” kata Hashim di acara HUT ke-26 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Baca juga: Hashim Ungkap Mentan Amran Sulaiman jadi Menteri yang Paling Disayang Prabowo
“Dari China sudah siap, dari kemudian siap, banyak sudah mau bangun rumah-rumah untuk rakyat bisnis kita,” lanjutnya.
Menurut Hashim, program pembangunan jutaan rumah layak huni bukan saja amal kepada rakyat miskin Indonesia, tapi menguntungkan secara bisnis.
“Karena ini bukan hanya amal saja tapi menguntungkan, tapi ini adalah untuk rakyat miskin kita,” katanya.
Kata Hashim, kendati banyak orang yang skeptis terhadap program besar Prabowo ini, namun dirinya menegaskan pemerintah mampu, dan kebutuhan pendanaannya akan segera hadir.
“Orang banyak yang skeptis, ragu-ragu apakah kita mampu dan sebagainya. Saya bisa katakan dalam hal ini, kita mampu, dana akan ada, kita akan bangun,” kata Hashim.
Sebagai informasi Kementerian Perumahan jadi kementerian yang akan dihidupkan lagi pada era pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
Kementerian Perumahan sempat ditiadakan pada periode 1999-2004 oleh Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
Kementerian ini kemudian dihidupkan lagi pada dua periode masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2014. Namun Kementerian ini dilebur jadi satu dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hashim menjelaskan alasan dari pemisahan Kementerian Perumahan adalah karena program besar Prabowo Subianto yang ingin fokus membangun jutaan hunian untuk rakyat. Tak tanggung-tanggung, Prabowo mencanangkan pembangunan 2 juta unit rumah di pedesaan, dan 1 juta unit apartemen di perkotaan setiap tahun selama lima tahun memerintah.
Baca juga: Yusril Bicara Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Akui Sudah Komunikasi dari sebelum Pilpres 2024