Saat itu sekuriti sempat melakukan pengamanan.
Tetapi massa tak dikenal tersebut melakukan pemukulan atau kekerasan terhadap petugas keamanan hotel.
"Karena petugas tidak seimbang sehingga massa berhasil masuk ke dalam melakukan pengrusakan, pencabutan (spanduk) yang ada di dalam," kata Wakapolda.
Setelah itu, polisi yang ada di depan hotel bergerak menuju ke bagian belakang hotel yang jaraknya hampir 100 meter.
"Pada saat itu baru selesai ya kegiatan massa itu yang pada saat itu melakukan pencabutan, perusakan, dan pembubaran itu keluar," katanya.
Wakapolda juga menegaskan tidak ada unsur pembiaran dari pihaknya dalam peristiwa tersebut.
Polisi yang bertugas melakukan pengamanan pun ada yang menjadi korban penganiayaan.
Satu di antaranya anggota polisi dari intelinjen yang mengenakan pakaian bebas.
"Buktinya kemarin juga ada insiden penganiayaan yang dilakukan oleh mereka terhadap petugas, termasuk anggota intelijen yang pakaian preman yang ada di situ sebagai korban dari aksi yang dilakukan mereka," ucapnya.
Hingga saat ini pelaku pun masih memburu sejumlah orang terkait peristiwa tersebut.
Wakapolda menegaskan pihaknya tidak akan mentolelir berbagai bentuk premanisme.
"Kami tidak mentolerir segala bentuk premanisme kemudian aksi anarkis yang dilakukan sekelompok masyarakat dengan dalil apa pun," tegasnya.
Polisi pun akan melakukan investigasi internal untuk mendalami kemungkinan adanya kesalah prosedur yang dilakukan pihaknya saat melakukan proses pengamanan.
Baca juga: Peran Dua Tersangka Pembubaran Diskusi di Mampang, Rusak Spanduk Hingga Menganiaya Polisi dan Satpam
"Kita akan lakukan evaluasi investigasi ke dalam terhadap petugas-petugas yang kemarin terlibat aksi pengamanan ya apakah terindikasi melakukan pelanggaran SOP dan sebagainya," kata dia.