Menurut Jokowi, rencana pertemuan tersebut merupakan langkah yang sangat baik.
Pasalnya, komunikasi antartokoh tokoh bangsa sangat penting terutama untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Ya saya kira baik pertemuan itu," kata Jokowi di RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/9/2024).
"Sehingga komunikasi antar tokoh-tokoh bangsa bisa sambung untuk kemajuan negara, untuk kemajuan bangsa," tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta agar pertemuan Megawati dan Prabowo itu tidak ditafsirkan macam-macam, apalagi dituding bagi-bagi kekuasaan.
Said mengatakan pertemuan keduanya tersebut sebagai wujud para pemimpin bangsa yang akur.
"Pada saat yang sama ketika bertemu, tolonglah harapan saya letakkan pertemuan ini untuk menunjukkan bahwa para pemimpin kita adem-adem saja, akur-akur saja, baik-baik saja silaturahmi terbangun," jelasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).
"Kalau itu memang yang diinginkan oleh kita semua maka tidak ada tempat bahwa pertemuan itu bagian dari bagi-bagi kursi kekuasaan. Tidak ada itu. Bahwa pertemuannya itu dalam waktu dekat, pasti," kata Said.
(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim/Taufik Ismail)