TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap maraknya penipuan yang mengatasnamakan lowongan pekerjaan.
Menurut Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, hal tersebut dikarenakan banyaknya laporan dari masyarakat terkait penipuan yang berkedok rekrutmen tenaga kerja.
“Kami terus mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait lowongan pekerjaan, terutama yang menggunakan platform online atau melalui media sosial,” ucap Sekjen Anwar melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (11/10/2024).
Sekjen Anwar menjelaskan, modus penipuan yang sering digunakan adalah perekrut palsu yang mengklaim bagian dari perusahaan terkemuka, baik perusahaan lokal maupun multinasional.
Para pelaku penipuan tersebut, ujar Sekjen Anwar, sering kali memanfaatkan logo, nama, serta informasi palsu untuk meyakinkan korbannya.
Baca juga: Indomaret Buka Banyak Lowongan Pekerjaan untuk Lulusan S1, Ini Daftar Posisinya
Lebih lanjut ia menyebut, salah satu ciri penipuan yang sering dilakukan adalah dengan meminta biaya administrasi, pelatihan, atau akomodasi sebagai syarat untuk melanjutkan ke proses seleksi berikutnya.
"Jangan pernah memberikan apapun untuk mendapatkan pekerjaan. Jika dipaksa untuk membayar, segera laporkan ke pihak berwenang atau kanal pelaporan Kemnaker," tegasnya.