Pasalnya, jika kabinet pemerintahan mendatang ditanyakan kepadanya, maka orang-orang akan berpandangan negatif.
Banyak yang bakal menilai bahwa dirinya melakukan intervensi terhadap pembentukan kabinet Prabowo.
"Karena arena orang akan langsung negativisme tadi, saya ikut-ikut, intervensi, ndak," ucap Jokowi sambil menggelengkan kepala.
Ia mengatakan, dirinya tak pernah mau diintervensi terhadap apa yang menjadi hak prerogatif seorang presiden.
Oleh sebab itu, Jokowi enggan mengintervensi pembentukan kabinet Prabowo.
Kecuali jika dirinya dimintai pendapat terhadap nama-nama yang akan mengisi kabinet nanti.
"Saya pun juga tidak pernah mau diintervensi untuk urusan hak prerogatif. Jadi sama, saya tidak mau ikut-ikutan, tapi kalau ditanya ya saya jawab," tuturnya.
"Kalau ditanya, kalau gak ditanya saya gak akan jawab. 'Pak gimana ini menurut, Bapak, Pak Andre Rosiade, nah saya jawab," tuturnya.
"Meskipun kemarin kita makan malam (bersama Prabowo) 2,5 jam, ndak, kalau ndak ditanya (soal kabinet), saya gak. Karena saya sama, saya juga engga mau hak prerogatif saya diintervensi siapa pun. Itu hak yang diberikan pada rakyat, kemudian dalam pemilu di transfer ke saya," pungkasnya.
Calon Menteri Jalani Fit and Proper Test
Terpisah, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Prabowo Subianto akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap seluruh calon menteri.
"Ya, yang pertama tentunya diminta biodata, kemudian profiling, lalu kemudian finalisasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Menurutnya, uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon menteri bakal dilakukan Prabowo sebelum masuk ke dalam tahap finalisasi.
"Nanti akan ada semacam fit and proper, walaupun sudah dilakukan oleh tim, tetapi akan langsung oleh Pak Prabowo untuk dilakukan sesi tatap muka, kemudian dalam tahap finalisasi," ujarnya.
Ia juga sempat buka suara mengenai pesan Prabowo supaya calon menterinya tak mencari uang dari APBN dan APBD.