News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

Pengamat Nilai NasDem Enggan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran karena Jatah Menteri Tak Sesuai Keinginan

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023). Ujang menilai tidak masuknya NasDem dalam kabinet Prabowo-Gibran karena jatah menteri yang diberi tidak sesuai keinginan.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai enggannya Partai NasDem untuk masuk dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka karena jatah menteri yang didapatkan tidak sesuai keinginan.

"Sebenarnya NasDem kan beberapa kali sudah mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, sudah bertemu berkali-kali juga kan."

"Cuma, memang sepertinya ada yang belum sepakat, ya tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, tapi tidak mau masuk kabinet," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Senin (14/10/2024).

Ujang menilai sikap Partai NasDem yang enggan masuk kabinet, tapi tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran membuat partai pimpinan Surya Paloh itu seakan tidak jelas.

Ketidakjelasan yang dimaksud Ujang adalah apakah NasDem mau berposisi sebagai pendukung pemerintah atau oposisi.

Lagi-lagi, dia menganggap bahwa keengganan Partai NasDem terkait sedikitnya jatah menteri yang didapat dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Karena mestinya, NasDem jelas saja sikapnya, apakah menjadi oposisi atau berkoalisi. Kalau berkoalisi, ya dapat kursi menteri."

"Cuma mungkin dapat kursi menterinya sedikit, 1 mungkin, pengennya beberapa, akhirnya membuat statement atau sikap yang tidak mau masuk kabinet. Ini adalah sikap ambivalen atau mendua," jelas Ujang.

Di sisi lain, Ujang juga menilai bahwa masih ada dinamika yang terjadi terkait jatah menteri di kabinet Prabowo-Gibran hingga pelantikan pada Minggu (20/10/2024).

Baca juga: Tak Ajukan Kader Jadi Menteri Prabowo, NasDem: Soal Etika dan Kepantasan

Menurutnya, jika kesepakatan jatah menteri disetujui, maka tetap ada kader dari NasDem masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.

"Ini soal kompromi saja, kepentingan yang mungkin belum terakomodasi. Mungkin NasDem agak kecewa saja (terkait jumlah jatah kursi menteri)."

"Oleh karena itu, beberapa hari ke depan tentu akan ada komunikasi antara NasDem dan pihak Prabowo-Gibran, ya terkait positioning NasDem," jelasnya.

NasDem Putuskan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran karena Sadar Diri

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim mengumumkan bahwa partainya tidak masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.

"(Kami mendukung) pemerintahan ini sukses, tetapi atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet," kata Hermawi saat ditemui awak media di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2024).

Hermawi menjelaskan beberapa pertimbangan yang dimaksud oleh pihaknya.

Menurut partai politik pimpinan Surya Paloh itu, mereka lebih merasa penting jika nantinya masukan-masukan dan pikirannya diterima oleh pemerintah.

"Menurut kita pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet, pikiran-pikiran kita kontribusi kita terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk," kata dia.

Sementara, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi NasDem, Saan Mustopa menuturkan sikap partainya tersebut sebagai wujud sadar diri karena dalam Pilpres 2024 tidak mengusung Prabowo-Gibran.

"NasDem ini kan ketika Pilpres 2024 lalu itu kan tidak memberikan dukungannya kepada pak Prabowo," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Baca juga: NasDem Ungkap Alasan Tidak Masuk Kabinet Prabowo: Kita Tahu Diri

Selain itu, kata Saan, NasDem juga mengedepankan etika dan memberikan kesempatan bagi parpol pendukung Prabowo-Gibran pada pilpres 2024 lalu, untuk mengisi pos-pos kementerian.

"Jadi sekali lagi ini lebih kepada soal etika dan kepantasan saja karena memang NasDem bukan partai pendukung," ujarnya.

"Sehingga kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang pas lah minta ini minta itu. Jadi kita NasDem lebih kepada tahu posisi tahu dirilah, itu aja," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)

Artikel lain terkait Kabinet Prabowo Gibran

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini