Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti apresiasi langkah NasDem yang menolak masuk kabinet pemerintah Prabowo.
Menurutnya saat ini masyarakat menunggu keputusan PDIP mengikuti jejak NasDem atau tidak.
Baca juga: Prabowo Ingin Kabinet Super Tim: Panggil 49 Calon Menteri ke Kertanegara, Ini Jawaban Mereka
"Nasdem yang tidak mengirim wakil mereka di kabinet. Sekalipun sudah menyatakan dukungan terhadap Prabowo. Alasan Nasdem adalah kepatutan," kata Ray kepada Tribunnews.com, Selasa (15/10/2024).
Sikap tersebut dikatakannya layak diapresiasi. Dengan begitu, kemerosotan demokrasi tidak menjadi-jadi.
Baca juga: Kata Prabowo soal Belum Ada Kader PDIP dan PKS di Daftar Calon Menteri yang Dipanggil
"Moralitas politik atau demokrasi bukan barang daur ulang. Disebutkan berulang kala dibutuhkan. Dimasukan ke tong kala tak dihajatkan," kata Ray.
"Sikap NasDem ini juga memberi harapan masih tersedianya politisi yang sikap dan pilihan politiknya tidak semata mengejar kekuasaan. Tapi juga soal kepatutan," terangnya.
Sekarang, dikatakannya masyarakat menunggu sikap PDIP.
"Dua nama kader mereka disebut-sebut akan diangkat jadi menteri Prabowo. Satu lagi adalah orang yang dikenal dekat dengan PDIP. Apakah mereka akan larut dalam kejar mengejar jabatan. Atau mereka memastikan bahwa kepatutan dan kepantasan politik masih bernafas di republik ini," terangnya.
Sejauh ini, dikatakannya juga belum terdengar ada kerabat Prabowo yang akan menduduki kursi kabinet.
"Jika hal ini terjadi, tentu layak diapresiasi. Di tengah maraknya penyakit nepotisme politik maka sikap menjauhkan kerabat dari politik itu sesuatu yang patut diberi tepuk tangan. Dan semoga hal ini dapat dipertahankan oleh Prabowo," tandasnya.
Sebelumnya, DPP Partai NasDem memutuskan sikap terkait dengan posisi partainya di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lima tahun mendatang.
Kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Hermawi Taslim, pihaknya memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
"(Kami mendukung) pemerintahan ini sukses, tetapi atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet," kata Hermawi saat ditemui awak media di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2024).
Sementara itu Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto telah rampung memanggil sejumlah nama calon menteri ke rumahnya di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta, Senin (14/10/2024). Total, ada 49 nama yang sudah diajak bicara oleh Prabowo.
Baca juga: Profil Maruarar Sirait, Calon Menteri Prabowo yang Dipanggil ke Kertanegara, Eks Kader PDIP
Berikut daftar nama tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto, sebagai berikut:
1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18.Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
30. Akademisi Prof Rachmat Pambudy
31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
37. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman
38. Menteri BUMN, Erick Thohir
39. Menpora, Dito Ariotedjo
40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
46. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
49. Politikus Golkar, Meutya Hafid