TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto diminta tegas terkait deskripsi tugas atau job description terhadap para wakil menteri yang akan dilantik nanti.
Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai, hingga saat ini tampak tidak terlihat kejelasan pembagian tugas antara menteri dengan wakil menteri.
Emrus mewanti-wanti, jangan sampai jabatan wamen sekadar digunakan untuk balas jasa atas keberhasilan Prabowo terpilih sebagai presiden.
"Presiden Prabowo harus membagi tugas, menteri ini tugasnya, wakil menteri ini tugasnya, jelas."
"Jangan sampai ada wamen yang duduk saja, jangan-jangan tugasnya cuma gunting pita, lepas merpati, lepas balon, beri job description yang tegas tentang kapasitas di kementerian itu," ungkap Emrus dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (16/10/2024).
Berkaca dari jabatan wamen di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Emrus menilai publik tidak diberi tahu pembagian tugas antara menteri dan wamen.
"Jelas sekali tidak pernah di-sounding ke publik, itu yang pasti. Apakah ada atau tidak saya tidak tahu, tetapi ke publik tidak pernah itu," ungkapnya.
"Misalnya Wakil Menteri Perdagangan sekarang, itu sahabat saya. Sampai sekarang saya tidak dapat itu di ruang publik, padahal jabatan itu harus disampaikan kepada publik," ujarnya.
Selain soal jobdesk, presiden dinilai harus jelas soal ukuran-ukuran yang harus dicapai para wamen.
"Jangan wamen-wamen itu hanya untuk balas jasa," tegas Emrus.
Apalagi, kata Emrus, wamen mendapat fasilitas-fasilitas yang bisa dinikmati.
Baca juga: Wajar Kaesang Tak Masuk Kandidat Menteri Prabowo, Pengamat Singgung Kegagalan Putra Bungsu Jokowi
"Menurut catatan saya, wamen itu sekelas eselon satu, punya mobil dinas, katakanlah punya fasilitas-fasilitas eselon satu, mahal itu."
"Harus dibagi tugas secara jelas dan wamen juga bertanggung jawab kepada presiden secara langsung dan tanggung jawab kepada menteri," tekannya.
Diketahui, Prabowo telah memanggil setidaknya 108 calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan pada 14 dan 15 Oktober 2024 di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.