Ateng juga khawatir kebijakan ini bisa mengancam kelangsungan pekerja IHT yang mayoritas adalah perempuan dengan pendidikan terbatas.
Baca juga: Prabowo Subianto Jamu Sejumlah Tamu Negara di Kertanegara
Banyak dari mereka hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan akan kesulitan mencari pekerjaan lain di sektor berbeda jika industri bergejolak hingga akhirnya berujung PHK.
“Pekerja sektor industri hasil tembakau itu kebanyakan ibu-ibu yang pendidikannya terbatas. Kebanyakan dari mereka hanya lulusan SD dan tidak memiliki keahlian lain untuk bersaing di bidang lain,” kata Ateng.
"Dalam jangka panjang, tekanan yang semakin besar pada industri tembakau legal diperkirakan akan menyebabkan PHK massal,” pungkas dia.