Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan sejumlah arahan dari Prabowo kepadanya, termasuk di antaranya soal posisi Indo'esia yang menjadi prioritas.
"Arahan bapak Presiden adalah untuk menjaga komunikasi yang baik dengan tetangga-tetangga kita," kata Sugiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Baca juga: Di Hadapan 19 Pemimpin Dunia, Prabowo Janji Sikat Ikan Busuk dan Dukung Kemerdekaan Palestina
Sugiono mengatakan isu Palestina juga tetap menjadi prioritasnya saat menjabat sebagai Menlu.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia akan terus membantu rakyat Palestina.
Baca juga: Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Kompak Pakai Dasi Biru Oligarki saat Pelantikan
"Tentu saja upaya-upaya untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina," tandas Politisi Partai Gerindra itu.
Diketahui, Menlu sebelum Sugiono, Retno Marsudi dikenal sebagai menteri yang vokal membela kemerdekaan Palestina dan isu-isu seputar Palestina.
Dalam beberapa kesempatan, Retno sempat diberi penghargaan Peach and Diplomacy Award oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Tak hanya Retno, anugerah itu juga diberikan kepada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menerima penghargaan Peach and Diplomacy Award dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ajang penghargaan ini merupakan kali pertamanya diselenggarakan oleh MUI. Penerima penghargaan adalah tokoh nasional yang dianggap punya kontribusi besar dalam menciptakan perdamaian di kancah internasional.
Penghargaan kepada Retno dan JK diberikan langsung oleh Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar. Retno menerima penghargaan Diplomacy Mujahidah Award, dan JK mendapat penghargaan Diplomacy Mujahid Award.
MUI memandang JK sebagai sosok yang mampu memadukan peran kenegaraan dan kemanusiaan. Sementara Retno sebagai Menlu RI, telah banyak memperjuangkan kepentingan Indonesia di panggung dunia, khususnya dalam advokasi hak-hak negara berkembang dan isu kemanusiaan, seperti halnya di Palestina.
Anwar dalam sambutannya menyampaikan Retno dan JK dalam kancah diplomasi internasional menunjukan kegagahan dan keberaniannya membela kepentingan kemanusiaan. Anwar menegaskan, apa yang dilakukan keduanya adalah hal mulia di mata Allah SWT.
“Bu Retno dalam kancah diplomasi internasional, dengan gagah berani, membela kepentingan kemanusiaan dan akhirnya secara sistematis dan masif, dimusuhi banyak orang. Jangan khawatir ibu, bonyok di mata manusia tapi mulia di mata Allah,” kata Anwar.
Baca juga: Wajah-wajah Baru Menteri di Kabinet Prabowo: Abdul Muti, Nasaruddin Umar, Yassierli, Meutya Hafid