TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Bima Arya memutuskan berhenti menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan calon Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim-Jenal Mutaqin.
Langkah tersebut diambil setelah Bima Arya resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.
“Saya tidak akan berkampanye dan terlibat kampanye Dedie Rachim-Jenal Mutaqin,” kata Bima Arya dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya pada kemarin, Senin (21/10/2024).
Baca juga: Bima Arya Ungkap Presiden Terpilih Prabowo Subianto Ingin Para Menteri Kabinet Ramah terhadap Media
Bima Arya akan mengambil sikap netral sejak menjabat sebagai Wamendagri.
“Saya pastikan energi saya, konsentrasi saya di Pilkada seluruh Indonesia,” tegasnya.
Bima Arya tidak menampik, bahwa tugasnya sebagai Wamendagri ini sangat berat.
“Harapannya juga besar, dan saya mohon doa bagi warga Kota Bogor mendoakan saya. Saya sebagai putra daerah ingin tetap menjaga nama baik Kota Bogor,” tandasnya.
Sementara itu, diketahui, Bima Arya beberapa kali terlibat mendampingi paslon Dedie Rachim-Jenal Mutaqin.
Mulai dari pendaftaran ke KPU Kota Bogor, sampai pengundian nomor urut paslon.
Tidak hanya itu, ia juga beberapa kali ikut terlibat untuk kampanye dihadapan warga.
Baca juga: Semobil Sambangi Hambalang, Otto Hasibuan, Bima Arya dan Ni Luh Puspa Tebar Senyuman
“Segenap jiwa raga sepenuh hati 1.000 persen, moril dan materil, ikhtiar dan doa saya berikan ke Kang Dedie. Bukan untuk yang lain,” kata Bima Arya beberapa waktu lalu.
Profil Bima Arya
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Bima Arya Sugiarto menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) mendampingi Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut diketahui dua periode menjadi Wali Kota Bogor, Jawa Barat, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.
Lantas siapa sosok Bima Arya dan apa saja pengalamannya? Sebelum terjun ke dunia politik dan bergabung bersama PAN, pemilik gelar doktor ilmu politik dari Australian National University Canberra, Australia ini adalah pengajar di Universitas Paramadina. Bima Arya juga pernah aktif di lembaga konsultan politik Charta Politika.
Bahkan, sampai memegang jabatan direktur eksekutif dan komisaris.
Dekat dengan media, Bima Arya lantas dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi majalah Rakyat Merdeka hingga 2010.
Baca juga: Prabowo Terbitkan Perpres tentang Kabinet Merah Putih, Sekretariat Kabinet Resmi Dibubarkan
Setelah itu, pria kelahiran 17 Desember 1972 ini mulai terjun ke politik praktis bersama PAN. Dia pun maju sebagai Wali Kota Bogor pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2013.
Berpasangan dengan Usmar Hariman, Bima Arya berhasil mengalahkan empat pasangan lainnya pada Pilkada Kota Bogor 2013.
Diberitakan Kompas.com, Bima Arya-Usmar Harimar berhasil memeroleh 132.835 suara atau 33,14 persen. Keduanya pun dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada 7 April 2014.
Membuat berbagai gebrakan penting selama memimpin Kota Bogor, Bima Arya kembali maju pada Pilkada Kota Bogor 2018.
Kali ini, Bima Arya berpasangan dengan mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dedie A Rachim. Pasangan Bima Arya-Dedie Rachim pun berhasil memenangkan Pilkada Kota Bogor melawan tiga pasangan calon (paslon) lainnya.
Bahkan, kemenangan keduanya diraih dengan angka yang cukup siginifikan yakni 215.708 suara atau 43,64 persen. Kemudian, Bima Arya dan Dedie Rachim dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada 20 April 2019.
Sementara itu, dalam kepengurusan PAN, Bima Arya pernah menjabat wakil ketua umum DPP PAN dan Ketua DPP Bidang Politik dan Komunikasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Jabat Wamendagri, Bima Arya Berhenti Jadi Juru Kampanye Paslon Dedie Rachim - Jenal Mutaqin