News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

Kehebatan Luhut hingga Dapat 2 Jabatan Sekaligus dari Prabowo Subianto

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhut Binsar Pandjaitan saat melayat di rumah mendiang Faisal Basri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  "Tak disangka ternyata beliau masih ingat ketika itu kami pernah berbicara via telepon bersama juga dengan Presiden @jokowi".

Begitu tulis Luhut Binsar Pandjaitan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Senin 30 September 2024, bulan lalu.

Luhut saat itu masih menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi di era Presiden Jokowi.

Dia bercerita tentang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di AS.

Luhut bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di AS.

Dia dikenalkan kepada Joe Biden oleh Michael Bloomberg, bos media asal AS. 

Luhut kaget karena ternyata Biden masih mengingatnya. 

Luhut juga kerap mewakili pemerintah bertemu pejabat tinggi negara lain. 

Misalnya saat mendampingi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Rabu (6/9/2023) meninjau kereta cepat.

Atau bertemu dengan orang terkaya dunia Elon Musk di Amerika dan Indonesia.

Itulah sepenggal cerita mengenai Luhut saat masih menjabat di era Presiden Jokowi.

Luhut Binsar Pandjaitan bertemu pemiilik Starlink, Elon Musk (istimewa)
Luhut bersama Juha Christensen yang disebut ikut melobi pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens. (Istimewa)

Dipercaya Pegang 2 Jabatan Sekaligus oleh Prabowo

Kini Luhut tetap berada di pemerintahan.

Presiden Prabowo Subianto memberikan dua jabatan sekaligus kepada Luhut.

Prabowo melantik Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada Senin 21 Oktober 2024.

Sehari kemudian Prabowo mengganjar Luhut dengan 1 jabatan baru lagi sebagai Penasihat Khusus Presiden urusan Digitalisasi dan Teknologi.

Dengan statusnya sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut berwenang memberikan saran dan masukan kepada Presiden terkait dengan berbagai kebijakan dan strategi pemerintah di bidang ekonomi.

Sementara, terkait jabatan kedua Luhut sebagai penasihat khusus presiden urusan investasi, Luhut mengatakan dirinya diminta Presiden Prabowo Subianto membantu agar tata kelola Indonesia lebih baik.

Hal itu terutama  yang berkaitan dengan digitalisasi untuk menciptakan efisiensi.

“Jadi source of revenue seperti e-catalog, Simbara, batu bara, nikel dan kelapa sawit dan govtech itu juga jadi target Presiden Prabowo,” kata Luhut.

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Djon Afriandi tampak menyopiri sejumlah sesepuh dan tokoh Kopassus saat HUT Ke-72 Kopassus di Lapangan Mako Kopassus Cijantung Jakarta pada Selasa (30/4/2024). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Menteri Serba Bisa

Saat menjabat sebagai menteri di era Jokowi, Luhut disebut sebagai menteri serba bisa.

Berbagai tugas diberikan oleh Presiden Jokowi kala itu dan dikerjakan dengan tuntas oleh Luhut, terutama yang butuh penanganan cepat dan tuntas.

Mulai dari kasus Covid-19 hingga perdagangan dalam negeri diminta oleh Jokowi saat itu untuk diselesaikan Luhut diantaranya:

1. Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (tahun 2018)
2. Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (tahun 2020)
3. Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional (tahun 2021
4. Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (tahun 2021)
5. Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung (tahun 2021)
6. Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional (tahun 2022)

Jago Lobi dan Selesaikan Masalah

Di kalangan politisi, Luhut dikenal 'jago lobi'. Levelnya bukan lalgi nasional tapi internasional.

Punya banyak akal, serba bisa, dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan menjadi ciri khas Luhut di mata para koleganya.

Pandangan itu juga terangkum dalam buku berjudul Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita yang diluncurkan pada hari ulang tahunnya yang ke-76 pada  Kamis 28 September 2023 lalu.

Luhut menerima buku itu sebagai kado ulang tahun dari penulis buku Peter F Gontha, disaksikan istri Luhut, Devi Simatupang, di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dikutip dari Kompas.id, buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dan ditulis Peter F Gontha dan Mahpudi ini berisi kesan dan kenangan dari 79 figur tentang Luhut.

Tahun lalu, Luhut juga menerima hadiah ulang tahun buku biografi Luhut dari adiknya, Kartini, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas.

Hadir dalam acara ulang tahun sekaligus peluncuran buku itu sejumlah tokoh, seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah menteri.

Dalam testimoninya, Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, sejak dulu Luhut dikenal sebagai sosok yang selalu ingin menjadi bagian dari solusi.

”Saya katakan, Pak Luhut not only man of ideas but also man of actions. Kalau ada pekerjaan, pasti tuntas,” katanya.

SBY menceritakan mengenal Luhut ketika masih menjadi taruna Akademi Militer.

Ketika itu, ia berpangkat kopral taruna (tingkat 1), sedangkan Luhut sudah berpangkat sersan mayor satu taruna (tingkat 4). Di antara anggota militer,

Luhut selalu menonjol karena punya prestasi akademik yang luar biasa, serta kekuatan mental, dan fisik.

Luhut juga dikenal selalu punya banyak ide dan mampu mengeksekusi ide itu menjadi kenyataan.

Secara personal, SBY terkesan dengan perhatian yang diberikan Luhut ketika istrinya, almarhumah Ny Ani Yudhoyono, sakit kanker darah dan dirawat di National University Hospital, Singapura.

”Pak Luhut datang tidak hanya memberi empati, tetapi juga memberikan rekomendasi dokter-dokter terbaik dan ahli kanker darah. Saya senang sekali karena luhut sekali lagi mau menjadi bagian dari solusi,” ujarnya.

Ketika Ny Ani Yudhoyono meninggal dunia, 1 Juni 2019, Luhut membatalkan acara dan hadir melayat.

Menurut SBY, sudah sepantasnya Luhut mendapatkan banyak kepercayaan dari Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, seorang presiden tidak mungkin memberikan banyak tugas kalau bukan kepada seseorang yang dipercaya.

Jusuf Kalla mengatakan, Luhut serba bisa dan selalu menjadi andalan.

”Ibaratnya, ia ’kunci inggris’, keberadaannya begitu dibutuhkan oleh semua orang. Dari tugas perdagangan, transportasi, hingga polusi, semua ke Pak Luhut. Pesan saya, tolong Rempang-lah Pak.”

Prabowo mengatakan, orang-orang menjuluki dirinya dan Luhut sebagai Tom and Jerry.

”Saya tidak tahu istilah itu dari mana,” katanya.

Namun, ia mengakui sering beda pendapat dengan Luhut, apalagi sama-sama punya karakter keras sebagai bentukan pendidikan militer.

Namun, ia selalu berhubungan baik, bahkan merindukan Luhut saat berjauhan. Prabowo mengatakan, dalam masa-masa kritis Luhut selalu mengutamakan bangsa dan rakyat Indonesia.

Prabowo mengatakan, Luhut merupakan mantan komandannya ketika sama-sama masih aktif menjadi prajurit. Mereka juga bersama-sama membentuk unit antiteror.

Sampai saat ini, Prabowo masih tetap menganggap Luhut seniornya. ”Sandi beliau gajah. Jadi kalau telepon, saya selalu menjawab, ’Siap gajah muda’,” kata Prabowo.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Sintong Panjaitan, yang pernah menjadi komandan Luhut di Kopassus, mengatakan, selama di militer, Luhut tidak pernah mendapatkan jabatan yang mentereng.

Meskipun demikian, ia selalu punya banyak akal dan melaksanakan tugas-tugas dengan baik. Misalnya, ketika diminta menjadi Duta Besar Singapura. 

Ia dianggap berhasil menjalankan peran luar biasa sebagai Duta Besar RI di Singapura karena berhasil memulihkan hubungan antara Indonesia dan Singapura.

Penulis buku, Peter F Gontha, mengatakan, Luhut sangat menarik ditulis karena punya rekam jejak prestasi luar biasa.

Menurut Peter, buku ini menjadi sangat unik karena berisikan testimoni yang santai dan mendinginkan suasana dari tokoh-tokoh yang telah lama mengenal Luhut.

Karier Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut lahir di Simargala, Huta Namora Silaen Toba Samosir 28 September 1947. Sejak muda dia memiliki karir yang cemerlang.

Tahun 1999-2000 Luhut Binsar menjadi Duta Besar RI untuk Singapura. Tahun berikutnya, Luhut dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI periode 2000-2001.

Di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo periode tahun 2014-2015, Luhut dipercaya untuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan RI. Tahun berikutnya dia didapuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI 2015-2016.

Kemudian, masih dalam periode pemerintahan Jokowi, Luhut diberikan tugas menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejak 2016-2019 dan 2019 sampai 2024. 

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.id

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini