TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andi Amran Sulaiman membantah informasi yang menyebut dirinya dipilih jadi Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Prabowo Subianto atas rekomendasi pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.
Amran menegaskan dirinya dipilih sebagai Menteri Pertanian karena seorang profesional.
“Kami professional. (Jadi) menteri ini bukan sekarang kan? Sejak 2014 kan? Swasembada kan? Profesional enggak? Aku tanya balik, saya tanya balik, jawab dong, jangan cuma nanya,” ucap Amran Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2024) sebagaimana dikutip dari Kompas.TV.
Pengusaha asal Sulawesi ini mengatakan akan fokus pada swasembada pangan setelah dipercaya jadi menteri pertanian.
“Sekarang Kementan mulai kemaren sudah rapat bersama untuk swasembada pangan, tadi pagi kami rapat dengan pimpinan, kami fokus pada swasembada. Ini tidak ringan, beliau (Presiden Prabowo) perintahkan mencapai swasembada sesingkat-singkatnya secepatnya, kami fokus pada target,” ucap Amran.
“Kami yakin ini bisa dicapai, beliau target 4 tahun, sebelumnya kita bisa capai 4 kali swasembada, dapat penghargaan, kami yakin bisa dicapai. Tapi pesan beliau setelah pelantikan pesan khusus swasembada harus dicapai secepatnya,” tambah Amran.
Selain swasembada pangan, Amran lebih lanjut mengatakan program food estate juga akan dilanjutkan.
Sebagaimana diketahui, program food estate sudah berjalan sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Lanjutkan, kita lanjutkan yang sudah dirintis, food estate untuk masa depan negara, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara,” jelasnya.
Sosok Haji Isam
Seperti diketahui Haji Isam kerap disebut crazy rich Kalimantan.
Haji Isam pemilik Jhonlin Group (JG), perusahaan yang bergerak di berbagai bidang mulai dari pertambangan, layanan pelabuhan, transportasi udara hingga manufaktur.
Sebagai kerabat, Amran disebut-sebut pernah bekerja di perusahaan Haji Isam.