News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ipda Rudy Soik dan Kasusnya

Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Presiden Prabowo yang Bela Ipda Rudy Soik, Pertanyakan soal PTDH

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Anggota DPR RI sekaligus keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan (Kanan) Iptu Rudy Soik. Rahayu Saraswati, Keponakan Presiden Prabowo membela Ipda Rudy Soik. Rudy dipecat PTDH usai melanggar kode etik kasus mafia BBM di Kupang.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil serta sepak terjang Rahayu Saraswati, keponakan Presiden RI Prabowo Subianto yang membela Ipda Rudy Soik.

Diberitakan sebelumnya Ipda Rudy Soik merupakan anggota Korps Bhayangkara yang dipecat tidak dengan hormat (PTDH) usai dianggap melanggar kode etik dalam dugaan penyelidikan kasus mafia bahan bakar minyak (BBM) di Kupang.

Dalam kasus tersebut, Ipda Rudy dan anggota tidak melibatkan unit terkait dan tidak memenuhi standar prosedur operasional.

Ia diduga memasang garis polisi pada drum dan jerigen kosong di dua lokasi berbeda.

Ipda Rudy dinilai tidak profesional dalam melakukan penyelidikan BBM bersubsidi.

Hal itu pun mengundang polemik tersendiri.

Hingga akhirnya dia melakukan audiensi dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. 

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, menyayangkan soal pemecatan tidak hormat terhadap Ipda Rudy Soik.

"Saya sangat menyayangkan bahwa hal seperti ini harus diangkat sampai ke level DPR RI di pusat, Komisi III," ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI bersama Polda NTT di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).

Menurutnya, persoalan Ipda Rudy Soik sangat mudah untuk diselesaikan tidak harus sampai ke DPR RI. 

Dalam kesempatan itu, Sara mengatakan sosok Ipda Rudy adalah polisi yang memiliki rekam jejak yang baik dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri.

Baca juga: VIDEO Ipda Rudy Soik Melawan Siap Laporkan Atasan yang Pecat Dirinya Usai Bongkar Mafia BBM

"Pelanggaran berat apa yang bersangkutan telah lakukan sehingga layak diberhentikan dengan tidak hormat?" katanya.

Dirinya juga mengimbau pihak kepolisian untuk melakukan evaluasi soal pelanggaran yang diterima Ipda Rudy hingga sampai pada pemberhentian.

Profil Rahayu Saraswati

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo.

Hashim adalah seorang pengusaha yang juga adik dari Presiden Prabowo.

Dirinya juga merupakan Ketua Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO).

Sara mengawali karier politik melalui organisasi sayap Partai Gerindra (Tunas) dan pernah menjabat sebagai kepala bidang pengembangan. 

Kini dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025, mengutip Kompas.com.

Sara pernah mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P.

Pasangan Muhamad-Sara mendapat dukungan dari sembilan partai politik, yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura.

Kemudian, Partai NasDem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi.

Kemudian, pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan.

Dirinya pun menjadi anggota Komisi VIII untuk periode 2014-2019.

Dan pada Pileg 2019, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Ketika itu, ia diminta untuk mewakili dapil III Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.

Perempuan kelahiran 27 Januari 1986 ini pernah menempuh pendidikan di SD Tarakanita II,

Setelah lulus dirinya melanjutkan sekolah ke Singapura, di UWCSEA (United World College of South East Asia). Namun, ia tak lama di sana, hanya beberapa bulan, karena pindah ke Swiss untuk bergabung dengan ayah, ibu, dan adiknya yang telah lebih dahulu berada ke sana.

Kala itu sang ayah diutus oleh negara sebagai Duta Besar Istimewa untuk Eropa bagian Utara dan Timur, mengutip Wikipedia.

Ia tidak melanjutkan di kelas 7, namun diizinkan untuk langsung naik ke kelas 8 setibanya di College du Leman, Geneva, Swiss.

Di situlah ia menjalani pendidikan hingga lulus SMA.

Selama SMA, dia masih aktif dengan kegiatan ekstrakurikulernya, menjadi bagian dari tim sepak bola Junior Varsity bahkan timnya berhasil memenangkan piala dan mewakili propinsinya di tingkat nasional.

Lulus SMA, ia diterima di Universitas Virginia dengan Early Decision di mana ia melanjutkan pembelajaran dengan fokus di Drama dan Peradaban Kuno (Yunani dan Roma).

(Tribunnews.com/ Garudea Prabawati/ Reza Deni) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini