Gabriel mengatakan dalam misi tersebut keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama.
Ia juga meminta para personel mematuhi prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, baik selama ferry flight maupun saat menjalankan tugas di lapangan.
"Tugas utama kalian adalah mengevakuasi warga terdampak bencana dan mendistribusikan bantuan logistik, secara tepat waktu dan tepat sasaran, jalankan misi ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan empati," kata Gabriel dalam keterangan resmi Penerangan Koopsudnas pada Senin (28/10/2024).
Misi tersebut rencananya akan berlangsung sampai 10 November 2024.
Misi dipimpin Komandan Skadron Udara 8 Letkol Pnb Adam Hardiman Ali, M.Han, beranggotakan Mayor Pnb Resque Pambudi, S.M., MPMDS., Lettu Pnb Taufiq Firaszakiy, S.Tr (Han), Lettu Pnb Ardy Septiantara Y.P., S.Tr (Han), Letda Tek Sangkot Adisah Putra, Letda Tek Nasrudin, serta empat anggota.
Turut serta dalam misi ini Danwing 4 Lanud Atang Sendjaja, Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya, M.M.S., Kapten Inf Didik Irwan Udin, Mayor Laut (P) Angga, Serka Fanny Eka Saputra.
Koopsudnas menyatakan pengiriman bantuan tersebut menindaklanjuti perintah Presiden RI sebagai bentuk kepedulian pemerintah Indonesia kepada pemerintah Filipina.
Hingga Selasa (29/10/2024) kemarin, sebanyak 125 orang dilaporkan tewas, 115 terluka, dan 28 orang hilang akibat Badai Tropis Kristine dan Topan Leon yang menghantam sejumlah wilayah di Filipina.
Badai dan topan tersebut juga dilaporkan merusak ratusan infrastruktur dan puluhan ribu rumah.