Akan tetapi, pada 30 Oktober 1945, perwira kerajaan Inggris itu tewas akibat mobil yang ditumpanginya hangus terbakar.
Namun hingga saat ini, penyebab tewasnya Jenderal Mallaby masih menjadi perdebatan.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Mallaby tewas setelah aksi tembak menembak terhadap penduduk Surabaya.
Sementara sumber lain mengatakan bahwa ia terbunuh akibat granat dari anak buahnya yang berusaha melindungi.
Namun, granat itu melesat dan terkena mobil Mallaby.
Terbunuhnya Mallaby itu pun memantik kemarahan dari tentara Sekutu.
Baca juga: 7 Puisi Hari Pahlawan Singkat untuk Anak SD
Tepat pada 9 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya melalui selebaran kertas.
Ultimatum tersebut berisi tuntutan agar warga Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum jam 06.00 pagi hari berikutnya, 10 November 1945.
Namun, warga Surabaya menolak tuntutan tersebut dan pertempuran antara kedua pihak pun terjadi.
Pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga minggu itu memakan ribuan korban jiwa di pihak Indonesia.
Satu di antara tokoh kunci lainnya yang terkenal pada saat perjuangan itu adalah Bung Tomo.
Bung Tomo mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya.
Untuk itu, peringatan Hari Pahlawan sebaiknya dijadikan momentum sebagai hari besar yang dirayakan secara khidmat dan dengan rasa kebanggaan yang besar, juga merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya dalam perjuangan bersama bagi tegaknya Republik Indonesia.
(Tribunnews.com/Latifah)