Alasannya, politikus PDIP itu enggan ikut campur urusan dari para lawan politiknya.
Respons Sekjen PDIP
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai dengan bertemu Jokowi di Solo, Ridwan Kamil saat ini mempertontonkan mentalitas yang lemah, dan mentalitas orang kalah.
Sebab, dia menilai, Ridwan Kamil bertemu Jokowi saaat mengalami kemunduran elektabilitas.
Hasto mengatakan langkah Ridwan Kamil bertemu Jokowi tentu ingin meminta restu dan pertolongan agar bisa menang dalam Pilkada Jakarta 2024.
Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan langkah meminta restu dan pertolongan maju kontestasi politik seperti mengembalikan Indonesia ke budaya Orde Baru.
Dia pun menyebut anak muda sebenarnya tidak suka langkah meminta pertolongan dan restu dalam kontestasi politik.
Para generasi Z lebih suka kandidat menawarkan gagasan dan mempertontonkan prestasi.
Hasto pun menegaskan, langkah RK untuk meminta pertolongan untuk menang Pilkada Jakarta 2024 tidak dilakukan kandidat yang diusung PDIP, yakni Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel.
Hasto pun menduga, menurunnya elektabilitas RK bisa terjadi setelah Cawagub Jakarta nomor urut satu Suswono membuat pernyataan tentang 'janda kaya menikahi pria muda pengangguran'.
Sehingga, membuat RK khawatir dan eks Wali Kota Bandung itu meminta pertolongan Jokowi untuk bisa menang Pilkada Jakarta 2024.
Hasto pun mengingatkan, bahwa Presiden RI Prabowo Subianto sudah menekankan pentingnya aparat netral pada Pilkada serentak 2024.(*)