News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan

5 Fakta Hari Pahlawan 10 November yang Harus Diketahui, Peran Bung Tomo hingga Monumen Peringatan

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu Pahlawan di Surabaya, Jawa Timur. Berikut 5 fakta Hari Pahlawan 10 November, peran Bung Tomo dalam pertempuran Surabaya hingga peringatan Hari Pahlawan.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Pahlawan diperingati pada 10 November setiap tahunnya.

Tahun ini, Hari Pahlawan 2024 jatuh pada hari Minggu, 10 November 2024 dengan tema "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu".

Hari Pahlawan menjadi satu momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Berikut 5 fakta Hari Pahlawan 10 November dirangkum dari berbagai sumber.

1) Pertempuran Surabaya

Hari Pahlawan Nasional ini merujuk pada puncak perlawanan rakyat Indonesia pada pertempuran Surabaya yang pecah pada 10 November 1945.

Para tentara dan milisi Indonesia yang pro-kemerdekaan berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia.

Dikutip dari laman Kemdikbud, pertempuran Surabaya ini disebabkan karena datangnya pasukan sekutu yang berisikan tentara Inggris dan Belanda atau dikenal dengan nama NICA.

Pertempuran Surabaya yang mengakibatkan banyak pejuang gugur menjadi peristiwa penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia pada 10 November. (wikipedia.org)

NICA mulai masuk ke Kota Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Tujuan semula sekutu datang untuk mengamankan para tawanan perang dan melucuti senjata Jepang.

Tetapi, pada 27 Oktober 1945 NICA yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sother Mallaby (AWS Mallaby) langsung masuk wilayah Surabaya dan mendirikan pos pertahanan di sana.

Baca juga: Tema Hari Pahlawan 2024, Simak Sejarah dan Filosofi Logonya

Pasukan Sekutu yang didominasi tentara Inggris tersebut, menyerbu penjara dan membebaskan tawanan perang yang ditahan Indonesia.

Mereka memerintahkan masyarakat Indonesia menyerahkan senjata mereka.

Tetapi, perintah ini dengan tegas ditolak oleh Indonesia.

Hingga 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia yang dipimpin Bung Tomo menyerang pos-pos pertahanan Sekutu dan berhasil merebut tempat-tempat penting.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini