News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

Anita Jacoba Gah, S.E.

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah. Ia melayangkan kritik tajam terhadap proyek naturalisasi pemain keturunan yang terus menerus dilakukan PSSI untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia.

"Untuk Kemenpora dan PSSI, kami berharap ini yang terakhir. Mungkin sedikit ekstrem, kami berharap sebagai rakyat Indonesia, sebagai wakil dari seluruh rakyat Indonesia, saya berharap semoga ini yang terakhir," ujar Anita dalam siaran langsung di kanal YouTube Komisi X, Senin.

Minta Pemerintah Perhatikan Atlet di Daerah 3T

Adapun, dalam rapat bersama Kemenpora pada Senin lalu, Anita Jacoba Gah meminta pemerintah memperhatikan atlet di daerah 3T.

Anita mengatakan, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan bibit atlet, terutama untuk cabang olahraga lari, tinju, atau sepak bola. 

Ia mencontohkan, Nusa Tenggara Timur yang merupakan daerah pemilihan (dapil) Anita dinilai sebagai gudang atlet meski termasuk daerah yang tertinggal dan terbelakang. 

Namun, Anita mempertanyakan langkah Kemenpora dan PSSI yang sudah beberapa kali mendatangkan pemain naturalisasi padahal ada bibit atlet di dalam negeri. 

"Mau sampai kapan kita terus mengambil atlet dari luar padahal di sana juga dilatih, mereka berhasil sukses karena dilatih," ujar Anita. 

"Jadi pertanyaan kami dari Demokrat, bagaimana dengan upaya dari Kemenpora untuk bagaimana pelatih-pelatih kita ini di Indonesia," tambahnya.

Terkait potensi atlet dalam negeri yang belum dibina, Anita berharap, Kemenpora jangan hanya mendatangkan pemain naturalisasi, tapi juga pelatih asing. 

Ia menilai, kehadiran pelatih asing bisa menjadi jawaban bagi pembinaan di dalam negeri apabila Indonesia belum bisa mencetak atlet yang luar biasa. 

"Karena pengalaman kemarin kita ambil atlet dari luar ternyata tidak berhasil juga. Itu kita bicara keberhasilan. Tapi, bagaimana kalau ini gagal lagi? Apa yang akan dilakukan oleh Kemenpora. Jangan kita ulang terus," tandasnya. 

Lebih lanjut, Anita menyampaikan, atlet yang berasal dari daerah terpencil dan tertinggal memiliki potensi untuk dikembangkan karena mereka memiliki fisik dan mental yang kuat. 

Ia juga menitipkan pesan kepada Kemenpora supaya bisa membidik dan melatih atlet dalam negeri supaya bisa membawa nama Indonesia harum di luar negeri.

Sumber: Tribun Jabar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini