TRIBUNNEWS.COM - Ir. Prasetyo Boeditjahjono, M.M. adalah mantan Direktur Jenderal Perkeretapian yang tersandung kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api (KA) Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan pada tahun 2017—2023.
Nama Prasetyo Boeditjahjono diketahui sebagai Direktur Jenderal Perkeretaapian yang menggantikan Hermanto Dwiatmoko.
Prasetyo Boeditjahjono lahir di Surabaya pada 21 November 1959.
Pria yang saat ini berusia 65 tahun ini dilantik menjadi Direktur Jenderal Perkeretapian pada 16 Mei 2016 silam.
Prasetyo Boeditjahjono berhasil meraih gelar sarjana di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada tahun 1985.
Prasetyo Boeditjahjono juga merupakan lulusan Institut Teknologi Surabaya jurusan Teknik Sipil dan lulusan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.
Di tahun 1999, Prasetyo Boeditjahjono pun mendapatkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun.
Sebagai Direktur Jenderal, Prasetyo Boeditjahjono fokus pada kereta cepat dan kereta Trans Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Mantan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung tentang dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa.
Sosok yang pernah berperan besar dalam dunia perkeretaapian Indonesia tersebut saat ini ditahan untuk 20 hari ke depan.
Prasetyo Boeditjahjono ditahan atas dugaan keterlibatannya dalam pengaturan konstruksi proyek bernilai triliunan rupiah.
Baca juga: Negara Merugi Rp1,15 Triliun Akibat Kasus Dugaan Korupsi Eks Dirjen KA Prasetyo Boeditjahjono
Rekam Jejak
Ir. Prasetyo Boeditjahjono, M.M. menuntut ilmu sampai dengan jenjang magister.
Prasetyo Boeditjahjono mendapatkan gelar sarjana di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 1985 silam.
Kemudian Prasetyo Boeditjahjono meraih gelar master pada tahun 2006 di program studi Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM).