Mereka terbagi di dua kabupaten yakni di Flores Timur dan di Sikka.
"Jadi kami ke sana membawa bantuan kebutuhan-kebutuhan darurat seperti membangun dapur umum, memberikan makanan cepat saji, sembako, pakaian, pakaian anak, pakaian ibu, tenda, kasur, matras, dan juga toilet portabel," kata Agus.
Agus memastikan akan terus mengawal kebutuhan-kebutuhan darurat pengungsi terutama dalam hal pangan, sandang, dan papan agar tidak terbengkalai.
Ia pun menegaskan terus melakukan pemantauan dari waktu ke waktu semaksimal mungkin.
"Kita juga bekerja sama dengan BNPB, Pemkab Flores Timur, pemerintah NTT, relawan, kita bekerja sama bahu membahu supaya kemudian pengungsi yang ada di Flores Timur maupun Sikka itu dalam keadaan tenang. Dan kita segera memikirkan langkah selanjutnya," ucapnya.
"Setelah tanggap darurat ini selesai kan harus kita pikirkan bagaimana membangun rumah kembali, membangun sekolah kembali, membangun gereja kembali. Tapi sekarang ini prioritas kita ke tanggap darurat. Kebutuhan daruratnya masyarakat pengungsi terpenuhi," sambung dia.