Bahlil juga dipuji Candra karena berani menunjukkan hasil penelitiannya bahwa kebijakan hilirisasi nikel yang digagas oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo belum berdampak kepada masyarakat sekitar.
"Doktor Bahlil, dalam penelitiannya, menemukan bahwa hilirisasi nikel yang telah dilakukan ternyata masih belum berkeadilan dan berkelanjutan," jelas Candra.
Candra menuturkan disertasi Bahlil diharapkan mampu menjadi evaluasi pemerintah terkait kebijakan hilirisasi nikel dari sisi ekonomi hingga sosial.
Evaluasi itu, sambungnya, semata-mata demi mewujudkan hilirisasi nikel yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Bahlil pun meraih gelar doktornya dengan predikat cumlaude lewat disertasi yang dibuatnya tersebut.
"Maka, berdasarkan semua ini, tim penguji memutuskan untuk mengangkat Saudara Bahlil Lahadalia menjadi doktor dalam Program Studi Kajian Stratejik dan Global dengan yudisium cumlaude," kata Guru Besar SKSG UI sekaligus ketua sidang, I Ketut Surajaya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Gelar Doktor Bahlil Lahadalia