Iftitah memulai karier sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad hingga menjadi Perwira Seksi Operasi.
Lalu, ia dipindahkan ke Aceh untuk membentuk satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda.
Periode itu, ia lebih banyak bertugas di medan tempur, selama tiga tahun; Operasi Rencong pada 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan tahun 2004.
Setelah Tsunami yang membawa berkah perdamaian di Aceh, penugasan beralih ke Operasi Bantuan Kemanusiaan pada 2005.
Tahun 2006, Suryanagara terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon, melalui Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL.
Ia juga terpilih menjadi perwakilan UNIFIL (bersama perwira India dan Polandia) sebagai pembawa bendera PBB dalam Hari Nasional Italia tahun 2007, di Roma Italia.
Sepulangnya dari Lebanon, Iftitah lantas ikut membantu dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor, tahun 2010.
Kemudian, Mabes TNI menugaskan Iftitah sebagai Instruktur Internasional pertama TNI, di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian.
Bersama instruktur dari Jerman dan Australia, ia melatih 35 perwira dari 11 negara, di New Castle, Australia.
Tak hanya aktif di dunia militer, Iftitah juga berperan dalam lingkup pendidikan setelah pensiun.
Pada 2017 hingga 2019, ia menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan.
Baca juga: H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd
*) Karier Politik
Dalam dunia politik, Iftitah merupakan kader Partai Demokrat yang bergabung di tahun 2019 dan dikenal dekat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pada Pilpres 2024, Iftitah sempat bergabung dalam Tim 8 Koalisi Perubahan yang bertujuan memenangkan Anies Baswedan.