TRIBUNNEWS.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan responnya usai gelar doktornya ditangguhkan oleh Universitas Indonesia.
Diketahui sebelumnya Bahlil mendapat gelar doktor usai dinyatakan lulus dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada 16 November 2024 lalu.
Dalam disertasinya Bahlil mengangkat isu hilirisasi komoditas nikel, yang kemudian ia beri judul 'Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.'
Setidaknya ada tiga poin respon Bahlil soal penangguhan gelar doktornya dari UI ini.
Pertama, Bahlil mengaku belum tahu detail isi surat rekomendasi soal penangguhan gelar doktornya dari UI tersebut.
"Saya belum tahu isinya ya. Tapi yang jelas bahwa rekomendasinya mungkin sudah dapat, saya sudah dapat," kata Bahlil dilansir Kompas.com, Kamis (14/11/2024).
Meski demikian, Bahlil menganggap bahwa yang dilakukan UI untuk gelar doktornya ini bukanlah penangguhan gelar.
Kedua, Bahlil kemudian menyinggung soal wisudanya yang seharusnya dilaksanakan pada Desember 2024 nanti.
"Di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan, tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember. Saya kan menyatakan lulus itu kan setelah yudisium, dan yudisium saya kan Desember," ungkap Bahlil.
Ketiga, Bahlil mengungkap adanya perbaikan untuk disertasinya.
"Kalau kemarin disertasi saya itu, setelah disertasi kan ada perbaikan disertasi. Jadi setelah perbaikan disertasi, baru dinyatakan selesai," imbuh Bahlil.
Baca juga: Duga Disertasi Bahlil Hasil Joki, JATAM Sebut Peneliti UI Bantu Lakukan Wawancara ke Organisasinya
Lebih lanjut Bahlil mengatakan, soal tindak lanjut masalah gelar doktornya ini adalah murni urusan UI.
Sehingga ia meminta publik untuk menanyakan langsung soal detailnya kepada UI.
"Lebih rincinya nanti tanya di UI aja ya," ucap Bahlil.