Namun, meski banyak yang menawarkan bantuan, Oma Metia menolak mengenakan daster baru dan lebih memilih daster lama yang telah dikenakannya selama bertahun-tahun.
Rumah Oma meskipun terlihat besar, rumah itu kini terbengkalai, dikelilingi semak belukar dan daun kering yang berserakan.
Baca juga: Populasi Lansia di Indonesia Capai 20 Persen di Tahun 2050, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?
"Dari luar, rumahnya kelihatan tua dan tak terawat. Ini adalah rumah yang dulunya cukup bagus," ungkap Yanto.
Di dalam rumah, plafon banyak yang hilang, dan perabotan berantakan, menjadikannya tidak layak huni.
Oma Metia sendiri terlihat ringkih dan harus hati-hati saat bergerak.
Ketika ditanya tentang kondisinya, ia hanya tersenyum pahit.
Yanto pernah berusaha membantu Oma Metia dengan menawarkan pembangunan rumah kecil di pekarangannya, agar ia bisa tinggal dengan lebih layak.
Namun, Oma Metia meminta agar pembangunan itu dihentikan.
"Biar saja, lebih baik bertahan di rumah tua ini," jawabnya, menunjukkan kerelaan dalam kesederhanaan yang dialaminya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rumah Oma Metia Putri Jendral Polisi di Jaksel Nyaris Hancur, Sering Tadah Air Hujan untuk Mandi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)(WartakotaLive.com/Dian Anditya Mutiara)