TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tiga bulan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Komunitas Sant’Egidio Indonesia kembali menggaungkan Deklarasi Istiqlal dalam bentuk doa dan dialog lintas agama di Graha Pemuda, Gereja Katolik Katedral, Jakarta.
Inisiatif tersebut dilakukan untuk terus mendorong kerukunan, toleransi, dan belarasa antarumat beragama yang menjadi fondasi dari perdamaian yang selama ini tercipta di Indonesia.
“Kami mengundang tokoh dan pemuka dari seluruh agama untuk menggaungkan kembali pesan kuat perdamaian dari kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal agar Indonesia jauh dari pertikaian horizontal seperti yang terjadi di negara lain,” ujar Koordinator Komunitas Sant’Egidio Jakarta Tarsisius Erlip Vitarsa melalui keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).
Menurut rencana, rangkaian doa dan dialog bersama tersebut akan diakhiri dengan kunjungan ke Terowongan Silahturahmi, yang menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiglal.
Erlip menjelaskan, pada Terowongan Silahturahmi tersebut, tokoh dan pemuka lintas agama akan menyerukan imbauan perdamaian kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terpengaruh dengan konflik dan perang yang terjadi di negara-negara lain.
Di samping tokoh dan pemuka lintas agama, hadir pula sejumlah anak dari Komunitas Sant’Egidio serta perwakilan dari masyarakat marginal yang selama ini dilayani komunitas tersebut.
Anak-anak tersebut juga sempat bertemu dengan Paus Fransiskus di Graha Pemuda dan ikut terlibat dalam Hari Anak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), sebagai bagian dari World Children’s Day (WCD) yang diadakan Vatikan pada Mei, tahun ini.
Sekjen KAJ Pastor Adi Prasodjo mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus, Hari Anak KAJ, dan kini doa dan dialog bersama Komunitas Sant’Egidio merupakan upaya berkelanjutan yang dilakukan dalam mempromosikan toleransi, perdamaian, dan bela rasa.
“Anak-anak adalah aktor utama dalam animasi perdamaian sekaligus penerima manfaat terbesar dari toleransi, perdamaian, dan bela rasa. Karena itu, keterlibatan mereka menjadi penting untuk keberlanjutan kerukunan dan dialog lintas agama di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Co-Founder 5P Global Movement Arsjad Rasjid menegaskan, Deklarasi Istiqlal tidak hanya sekedar salah satu momentum dari Kunjungan Paus Fransiskus, tetapi harus dihayati dalam kehidupan bersama.
“Inisiatif ini selain mempererat hubungan dan dialog lintasagama, tetapi juga menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian kepada masyarakat luas,” katanya.
Seperti diketahui, 5P Global Movement yang berkedudukan di Indonesia mendukung berbagai inisiatif dalam mengupayakan perdamaian, toleransi, dan bela rasa.
Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan terhadap Genosida di Gaza
5P Global Movement mendukung penuh WCD di Vatikan, Hari Anak KAJ, termasuk dalam doa dan dialog bersama Komunitas Sant’Egidio kali ini.