Johanis dan Fitroh meraih 48 suara. Disusul Setyo 46 suara, Agus Joko 39 suara, dan Ibnu Basuki 33 suara sebagai komisioner KPK.
Setyo menjadi pemimpin ketiga KPK yang memiliki latar belakang polri.
Pertama ada Irjen Taufiequrachman Ruki yang menjadi ketua KPK pertama dan memimpin KPK selama empat tahun yakni periode 2003 hingga 2007.
Setelahnya ada Komjen Firli Bahuri ketua KPK periode 2019 hingga 2023.
Firli diberhentikan oleh Presiden Ke-7 RI karena ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Harapan Komisi III DPR
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil berharap Ketua KPK RI terpilih Setyo Budiyanto, untuk tidak mengulangi apa yang pernah dilakukan oleh pimpinan KPK terdahulu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Nasir, usai Setyo mendapatkan suara terbanyak sebagai Ketua KPK RI berdasarkan poling dari anggota Komisi III berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan.
"Ya mudah-mudahan saja dia tidak mengulangi lagi apa yang sudah dilakukan pimpinan KPK terdahulu," kata Nasir saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Pasalnya kata dia, pada pimpinan KPK RI terdahulu tiga di antaranya terbukti melakukan pelanggaran etik.
Bahkan, salah satunya yakni Firli Bahuri yang mendapat mandat sebagai Ketua KPK RI sampai terlibat perkara hukum.
"Karena kemarin itu ada tiga pimpinan kpk yang didiga melanggar etik, satu mengundurkan diri," kata dia.
Atas hal itu, dengan terpilihnya Setyo sebagai Ketua KPK RI dengan suara terbanyak di Komisi III DPR RI membuka harapan baru bagi upaya pemerintah dalam memberangus tindak pidana korupsi.
"Oleh karenanya, mudah-mudahan KPK bisa bersinergi, kolektif kolegial itu harus diwujudkan, sehingga tidak ada yang kurang maupun yang lebih tinggi atau lebih rendah," kata dia.