Penembakan terjadi, setelah AKP Ulil Riyanto Anshar menangkap pelaku tambang galian C.
Selanjutnya, Ulil Ryanto Anshari dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang.
Awalnya, Ulil Ryanto mendapat telepon dari Dadang Iskandar terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.
Pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan sesampainya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, penyidik pun melakukan pemeriksaan.
Ketika pemeriksaan berlangsung, penyidik yang memeriksa pelaku mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan.
Saat itu, terlihat Kasat Reskrim tergeletak dengan luka tembakan.
Ulil Ryanyo terkena dua tembakan di bagian kepala, yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.
Sementara itu, Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.
Kabag Ops diduga menembak menggunakan senjata api pendek jenis pistol.
Barang bukti tersebut, sudah diamankan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul WALHI Sumbar: Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan Terkait Tambang Ilegal, Kapolri Harus Bertindak
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Milani Resti, Abdi Ryanda Shakti, Reynas Abdila, Chaerul Umam, TribunPadang.com/Rima Kurniati)