TRIBUNNEWS.COM - Sri Mulyani Indrawati, SE, M.Sc., Ph.D adalah Menteri Keuangan periode 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sri Mulyani tercatat sebagai Menteri Keuangan paling lama di Indonesia.
Sri Mulyani Indrawati pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada masa SBY.
Bahkan perempuan yang juga akrab disapa Ani ini kembali dipercaya pada masa Jokowi, dalam Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
Hingga akhirnya, jabatan Menteri Keuangan periode 2024-2029 dipercayakan padanya saat Presiden Prabowo Subianto menyusun Kabinet Merah Putih.
Bukan hanya itu saja, spesialis penelitian keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja ini terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002, dikutip dari laman kemenkeu.go.id.
Kehidupan Pribadi
Sri Mulyani Indrawati lahir di Lampung pada 26 Agustus 1962.
Sri Mulyani diketahui lahir dari keluarga berpendidikan.
Sehingga orang tuanya selalu menanamkan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
Sri Mulyani Indrawati lahir dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko, dilansir dari Tribunnews Wiki.
Baca juga: Momen Prabowo Hentikan Wawancara Demi Beri Perhatian kepada Sri Mulyani yang Kedinginan di London
Kedua orang tua Sri Mulyani Indrawati adalah guru besar di Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Ayah Sri Mulyani Indrawati, Prof. Satmoko meninggal pada 2006 dan ibunya, Prof. Dr. Retno Sriningsih juga sudah meninggal pada 2008.
Diketahui, Sri Mulyani adalah anak ke-7 dari sepuluh bersaudara.
Selama bersekolah, Sri Mulyani juga dikenal sebagai anak yang aktif mengikuti organisasi.
Sri Mulyani melalui masa kecilnya bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung.
Usai menamatkan pendidikannya, Sri Mulyani pindah ke Jawa mengikuti orang tuanya dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang.
Sri Mulyani menikah dengan Tonny Sumartono, SE, M.Sc.
Mereka berdua dikaruniai 3 anak yang bernama Dewinta Illinia Sumartono, Adwin Haryo Indrawan Sumartono, dan Luqman Indra Pambudi Sumartono.
Pendidikan
- SD, Karang Kumpul, Semarang ( 1972 )
- SMP I, Semarang ( 1978 )
- SMA Negeri III, Semarang ( 1981 )
- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ( 1986 )
- Master of Science Economics University of Illinois, Urbana, AS ( 1990 )
- Ph.D of Economics, University of Illinois, AS ( 1992 )
Disertasi: “Measuring the Labor Supply Effect of Income taxation using life cycle labor supply”
Promotor: Jane H. Leuthold, Jac. Giveckuer, Walter Mc.Mahon
Spesialisasi: Ekonomi Makro , Ekonomi Keuangan
Baca juga: Anggaran Ditahan Sri Mulyani, Menteri PU Dody Terpaksa Setop Pembangunan Infrastruktur di RI
Karier
Perjalanan 2004-2024
Sri Mulyani memperoleh penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tanggal 21 Oktober 2004.
Kemudian, Sri Mulyani dilantik menjadi Menteri Keuangan pada tanggal 5 Desember 2005.
Perempuan kelahiran Lampung ini banyak menorehkan prestasi, diantaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor selama menjadi Menteri Keuangan.
Reformasi Kementerian Keuangan dinahkodainya dengan baik sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.
Selain itu Sri Mulyani juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Dikutip dari kemenkeu.go.id, Sri Mulyani pun menyabet gelar sebagai Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney.
Sri Mulyani menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 11 Februari 2018.
Lalu pada 1 Juni 2010, Menkeu terlama Indonesia ini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Pada tanggal 27 Juli 2016, Sri Mulyani dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.
Pada bulan Februari 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai.
Masih pada tahun yang sama di bulan Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific".
Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali.
Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia.
Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018.
Dalam organisasi sosial, beliau menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative.
Pada bulan Agustus 2019, beliau dipilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023.
Tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan ketiga kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.
Pada bulan Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, adalah penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pada bulan Februari 2021, beliau terpilih sebagai Co-Chairs Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) 2021-2023.
Koalisi ini merupakan forum yang bertujuan mendukung upaya kolektif para menteri keuangan negara-negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, pengelolaan keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di tingkat domestik dan global.
Pada 11 Oktober 2021, beliau menerima Distinguished Leadership and Service Award dari The Institute of International Finance.
Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan konsisten terhadap perekonomian global dan sistem keuangan melalui kepemimpinan mereka.
Pada tanggal 12 Desember 2023, beliau menerima gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun internasional.
Tanggal 21 Oktober 2024, Sri Mulyani kembali dilantik sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Jabatan ini merupakan jabatan Menteri Keuangan yang keempat kalinya yang disandang Sri Mulyani dalam kabinet yang berbeda.
Berikut adalah detail karier Menteri Keuangan paling lama di Indonesia Sri Mulyani Indrawati :
Pemerintahan
- Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-Bappenas (1994-1995)
- Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan (1998)
- Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman RI (1999)
- Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional (1999-2000)
- Sekretaris Dewan Ekonomi Nasional (1999–2001)
- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kabinet Indonesia Bersatu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2005)
- Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2005–2009)
- Memimpin delegasi Indonesia dalam menghadiri forum 20 negara yang menempati urutan teratas dalam ekonomi dunia (G-20) di Cape Town, Afrika Selatan (2007)
- Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2008–2009)
- Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009–2010). Mundur 20 Mei 2010.
- Menteri Keuangan Kabinet Kerja di era Presiden Joko Widodo (2014-2019)
- Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju di era Presiden Joko Widodo (2019-2024)
- Menteri Keuangan Kabinet Merah Putih di masa Presiden Prabowo Subianto (2024-2029)
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Beberkan Strategi Atasi Utang Jatuh Tempo di 2024
Non Pemerintahan
- Dosen Program S-1 dan Program Extension Fakultas Ekonomi UI (1986)
- Pengurus Associate LPEM UI (1988)
- Asisten Profesor University of Illinois, Urbana, Champaign, USA (1990–1992)
- Research Associate LPEM UI (1992)
- Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI (1993–1995)
- Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI UI (1995–1998)
- Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik UI (1996–1999)
- Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi UI (1998–2001)
- Komisaris PT Astra International Tbk. (2000)
- Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (2000)
- Konsultan USAid di Atlanta, Amerika Serikat (2001-2002)
- Peneliti dalam Penelitian exchange program dalam program kerja sama antara LPEM FEUI dan Georgia, USA (2001)
- Direktur Eksekutif untuk 12 negara di Asia Tenggara IMF (International Monetary Fund) (2002-2004) Kegiatan Lain
- Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010)
Penghargaan
- The Best Finance Minister in Asia dari Emerging Market Forum (2006, 2007, 2008)
- The Finance Minister of The Year in the World dari Euromoney (2006)
- Perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia versi ”Majalah Forbes” (2007)
- Penghargaan dari Institut Singapore untuk Urusan Internasional sebagai seorang pemimpin berpengaruh di Asia (2008)
- Penghargaan menteri terbaik dunia pada kegiatan World Government Summit di Dubai (11 Februari 2018)
- Penghargaan dari Global Markets menjadi “Finance Minister of the Year – East Asia Pacific“. Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali (Oktober 2018)
- Menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik tahun 2017, 2018, 2019 versi majalah keuangan FinanceAsia.
Karya
- Teori Moneter. Penerbit : Lembaga Penerbitan UI (1986)
- Prospek Ekonomi. Penerbit : Gramedia ( 1995 )
- Liberalisasi dan Pemeratan dalam Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan. Penerbit : Tiara Wacana ( 1995 )
- Menuju Indonesia Maju melalui SDM Unggul. Oleh Sri Mulyani Indrawati. KOMPAS, Senin, 19 Agustus 2019.
- APBN 2019: Sehat, Adil, Mandiri. Oleh Sri Mulyani Indrawati. KOMPAS, Selasa, 21 Agustus 2018.
- Efektivitas APBN. Oleh Sri Mulyani Indrawati. KOMPAS, Jumat, 13 Jan 2017
Harta Kekayaan
Harta Kekayaan Sri Mulyani Indrawati ada di angka Rp79,8 miliar.
Dengan hutang senilai Rp9,5 miliar.
Harta tersebut berdasarkan dari LHKPN miliknya yang dilaporkan pada 15 Maret 2024 rentan Periodik - 2023.
Berikut adalah rincian harta kekayaan Sri Mulyani menurut data e-LHKPN :
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 48.985.882.232
1. Tanah dan Bangunan Seluas 922 m2/400 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 9.380.428.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 136 m2/89 m2 di KAB / KOTA ---, HASIL SENDIRI Rp. 1.522.030.400
3. Tanah dan Bangunan Seluas 250 m2/200 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 2.034.800.000
4. Bangunan Seluas 91 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 1.526.100.000
5. Bangunan Seluas 27 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 559.570.000
6. Bangunan Seluas 27 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 559.570.000
7. Bangunan Seluas 142.4 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 4.540.656.200
8. Tanah dan Bangunan Seluas 414.16 m2/414 m2 di NEGARA ---, HASIL SENDIRI Rp. 20.589.230.832
9. Tanah dan Bangunan Seluas 257 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTATANGERANG , WARISAN Rp. 1.045.887.200
10. Tanah dan Bangunan Seluas 301 m2/210 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG , WARISAN Rp. 1.224.949.600
11. Tanah dan Bangunan Seluas 201 m2/295 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 6.002.660.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 204.818.000
1. MOTOR, HONDA REBEL CMX500 Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 145.000.000
2. MOTOR, HONDA SCOOPY Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 22.732.000
3. MOTOR, HONDA PCX Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp.37.086.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 446.520.000
D. SURAT BERHARGA Rp. 24.280.729.197
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 15.455.386.047
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 89.373.335.476
III. HUTANG Rp. 9.531.643.128
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 79.841.692.348
(Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih)