Selain itu, kata Agus, tugas mulia tersebut merupakan implementasi amanat konstitusi sebagaimana tertuang pada pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Agus juga menyoroti berbagai prestasi dan penghargaan oleh Satgas tersebut selama melaksanakan tugas di Republik Afrika Tengah.
"Selanjutnya, piagam penghargaan dari Force Commander Minusca atas dedikasi yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan engineering di wilayah Bangui, Berberati, Bouar, dan Mba'iki," kata Agus dalam amanat yang dibacakan Richard.
"Untuk itu, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda 37 J MINUSCA yang telah mengharumkan nama TNI termasuk nama bangsa Indonesia di kancah internasional," sambungnya.
Agus mengingatkan agar semua keberhasilan dan prestasi itu tidak membuat mudah berpuas diri.
Akan tetapi, prestasi itu dijadikan sebagai pemacu semangat untuk mengabdi dan berkarya lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang.
"Di sisi lain, sekecil apapun pengalaman dan pengetahuan diperoleh selama penugasan, hendaknya dapat menjadi bekal dan bahan evaluasi guna perbaikan pelaksanaan pada tugas-tugas di masa yang akan datang," ungkapnya.
Ke depan, lanjut dia, tugas TNI akan semakin kompleks seiring dengan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.
Untuk itu, Agus juga memerintahkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan inventarisir kembali semua materiil pasca penugasan.
"Segera lakukan adaptasi terhadap lingkungan di satuan masing-masing agar siap melaksanakan tugas-tugas selanjutnya," lanjut Agus.
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen Taufik Budi Santoso usai upacara juga mengaku terkesan dengan penghargaan yang diraih oleh Satgas tersebut.
Ia menjelaskan meskipun tugas pokok mereka di daerah operasi di Afrika Tengah di antaranya melakukan pembangun jalan, bandara, jembatan, dan bangunan, namun mereka bisa membangun sistem pengolahan limbah di luar tugas pokok mereka.
"Kalau sewage system (sistem pengolahan limbah), kan mereka ini kompi engineering (Zeni). Mereka secara dasar sudah punya ilmu itu. Selama pratugas tentunya mereka juga sudah mempelajari kira-kira situasi daerah operasi seperti apa," ungkap Taufik.
"Dan begitu sampai di base camp-nya, mereka lihat situasinya secara sanitasi tidak bagus, mulai mereka olah itu. Yang dulunya selalu banjir, sekarang sudah tidak. Itu yang buat saya luar biasa. Dan itu mendapat penghargaan dari Force Commander Minusca," sambungnya.