"Semua orang berpotensi direkrut NII, tapi yang mereka utamakan adalah anak-anak muda. Pendekatannya lewat pertemanan dan kekeluargaan," ujar dia.
Diharapakan lembaga pemberantasan terorisme seperti Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI (Densus 88) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran paham NII di tengah masyarakat.
Selain tentunya mengamankan anggota-anggota NII.
"Sampai saat ini, yang dilakukan Densus 88 dan BNPT sudah bagus. Tapi mungkin perlu ditingkatkan dalam hal pencegahannya. Jadi, menurut saya, penyampaian konsep-konsep ke-Bhinneka-an dan konsep-konsep kebangsaan perlu ditingkatkan sampai ke level grassroot," ucap Ken.
Ia juga berharap masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran paham radikal NII di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Salah satu caranya adalah membentengi diri dan menjauhkan diri dari sikap intoleran.
Jika sudah ada bibit intoleran, misalnya yang berbeda dianggap kafir, menurutnya itu tahap pertama orang menjadi teroris.