TRIBUNNEWS.COM - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengklarifikasi bahwa tunjangan untuk guru honorer tidak mengalami kenaikan signifikan.
meskipun sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana untuk meningkatkan kesejahteraan guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tambahan tunjangan.
Penjelasan FSGI
Mansur Sipin, Wakil Sekretaris Jenderal FSGI, menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo mengenai penambahan tunjangan menjadi Rp2 juta telah disalahartikan.
"Yang dulu biasanya dikasih Rp1,5 juta sekarang menjadi Rp2 juta. Jadi ya oke lah kalau itu dianggap ada kenaikan Rp500.000," ucap Mansur saat dihubungi oleh Kompas.com pada Jumat, 29 November 2024.
Mansur menegaskan bahwa tidak ada perubahan gaji bagi guru ASN maupun non-ASN yang telah bersertifikasi.
"Sebetulnya ada kesalahan informasi dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Seolah-olah menyamakan kenaikan gaji dengan pemberian tunjangan sertifikasi," jelasnya.
Kebingungan di Kalangan Guru
Banyak guru yang hadir pada puncak Hari Guru Nasional 2024 mengira bahwa akan ada kenaikan gaji.
Namun, Mansur menjelaskan bahwa tambahan satu kali gaji untuk guru ASN yang bersertifikasi merupakan penanggungan sertifikasi atau tunjangan profesi, yang sudah ada sejak tahun 2008.
"Jadi, tidak ada istilah kenaikan gaji," tegasnya.
Untuk guru honorer, tambahan tunjangan Rp500 ribu ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka mulai Januari 2025.
Di sisi lain, kenaikan gaji PNS untuk tahun 2025 masih menunggu penetapan dari pemerintah pusat.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).