TRIBUNNEWS.COM - Pada tanggal 2 Desember diperingati sebagai Hari Pencegahan Polusi Sedunia.
Hari Pencegahan Polusi Sedunia diperingati sebagai bentuk gerakan kampanye untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya merawat bumi dari polusi.
Saat ini polusi sudah cukup mengganggu aktivitas bumi.
Lingkungan yang bersih tanpa polusi, dapat menjadi tempat yang nyaman untuk setiap manusia dan makhluk hidup lainnya.
Maka dari itu Hari Pencegahan Polusi Sedunia dirayakan setiap tahunnya.
Sejarah Hari Polusi Sedunia
Dikutip dari National Today, hari Pencegahan Polusi Sedunia diadakan untuk menanamkan kesadaran tentang polusi lingkungan serta dampak negatifnya bagi kesehatan kita dan planet ini.
Jenis polusi paling berbahaya yang telah menggemparkan dunia adalah polusi plastik.
Baca juga: Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Ini Tanda Orang Ingin Mengakhiri Hidup, Tolong Jangan Diabaikan
Dari penurunan kualitas tanah hingga membunuh kehidupan laut, polusi plastik akan segera menjadi kutukan bagi keberadaan kita.
Organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Greenpeace, dan lainnya telah mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk segera mengambil tindakan pencegahan guna mengendalikan polusi.
Tetapi, tanggung jawab tersebut tidak hanya berada di tangan pemerintah, karena setiap orang harus bertindak untuk melakukan segala upaya yang mungkin guna mengurangi polusi lingkungan.
Dari berbagai penelitian dan survei, diperkirakan bahwa polusi udara menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi setiap orang yang ada di seluruh dunia, tetapi polusi udara paling banyak memengaruhi mereka yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah juga menengah.
Baca juga: Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang Diperingati pada 10 September
Bahkan, angka kematian yang diakibatkan polusi udara telah melonjak drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Karena adanya kekhawatiran ini, WHO kemudian memberlakukan norma kualitas udara yang ketat untuk negara-negara seperti India, Bangladesh, Qatar, Indonesia, Afghanistan, dan Mongolia, dan masih banyak lagi.
Meskipun sebagian besar dari kita menyadari tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan, kita juga harus memberi tahu mereka yang tidak mengetahuinya.