TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum dan Politik, Amstrong Sembiring, mengingatkan tokoh publik menggunakan gaya bahasa santun pada saat menyampaikan ceramah.
"Dalam komunikasi, terutama oleh tokoh publik atau pejabat, penting untuk menggunakan bahasa yang menghormati dan membangun," kata dia pada Selasa (3/12/2024).
Pernyataan itu disampaikan menyoroti Utusan Khusus Presiden Gus K.H. Miftah Maulana Habiburrahman, atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.
Gus Miftah kembali menjadi sorotan saat mengisi sebuah pengajian. Pendakwah yang sudah diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden itu disorot adabnya setelah dianggap mempermalukan pedagang kecil.
Momen tersebut salah satunya diunggah akun X milik Umar Al Chelsea @UmarHasibuan__ yang diunggah pada Senin (2/11/2024).
Menurut Amstrong wajar jika masyarakat mengharapkan gaya komunikasi yang lebih sopan dan inklusif, terutama jika menempati posisi pejabat atau figur yang mewakili kepentingan banyak pihak.
"Bahasa yang santun tidak hanya mencerminkan kepribadian seseorang tetapi juga dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam masyarakat," kata dia.
Dia menambahkan kritik atau pendapat sebaiknya disampaikan dengan cara yang positif dan konstruktif, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih mudah diterima tanpa menimbulkan kesalahpahaman.
"Penggunaan kata seperti "go***k" yang ditujukan kepada orang lain, apalagi di ruang publik, dapat dianggap tak baik karena berpotensi menyakiti perasaan atau merendahkan martabat orang," tambahnya.