News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

90 Persen Penyandang Disabilitas di Indonesia Tidak Aktif Bekerja

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan acara “Our Rights, Our Future Film Tour, di Indonesia yang diselenggarakan Pusat Informasi PBB di Indonesia (UNIC) dan Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Labour Organization (ILO) ungkap, 6 persen populasi dunia atau 1 dari 6 orang mengalami disabilitas signifikan dan sekitar 80 persen merupakan usia kerja. 

Namun, hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan layak seringkali terabaikan.  

Di Indonesia, menurut Sensus Nasional 2020, terdapat 38,8 juta orang yang teridentifikasi sebagai penyandang disabilitas. 

Namun, indikator pasar tenaga kerja disabilitas dari ILO mengungkapkan bahwa hampir 90 persen penyandang disabilitas di Indonesia tidak aktif, yaitu tidak bekerja atau tidak secara aktif mencari pekerjaan. 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pusat Informasi PBB (UNIC) di Jakarta, Miklos Gaspar.

"Hampir 90 persen penyandang disabilitas di Indonesia tidak aktif bekerja," kata Miklos dalam pembukaan acara “Pekan Kreativitas Teman Disabilitas 2024” merupakan kelanjutan dari “Creative Week with People with Disability 2023" di Jakarta, Kamis (5/12/2024). 

Banyak dari orang dengan disabilitas yang bekerja berada di sektor informal. 

Sekitar 80 persen pemuda penyandang disabilitas tidak bisa mendapatkan akses pekerjaan, pendidikan atau pelatihan, menurut Organisasi Perburuhan Internasional, ILO.

Baca juga: Akhirnya Jubir Istana Adita Irawati Minta Maaf usai Sebut Rakyat Jelata

Kondisi ini tentu sangat disayangkan mengingat banyak potensi terpendam yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas.

Namun, tidak dapat tersalurkan dengan baik karena kurangnya akses dan fasilitas.

Karenanya, memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional pada 3 Desember dan Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember, Pusat Informasi PBB di Indonesia (UNIC) dan Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR) pun menyelenggarakan acara “Our Rights, Our Future Film Tour, di Indonesia. 

“Acara ini bukan hanya berbicara tentang solusi, tetapi juga tentang merayakan kemanusiaan serta keberagaman kemampuan dan kreativitas individu,” ujar Miklos Gaspar. 

Miklos mengungkapkan jika seni dan fashion adalah media yang kuat, dan pihaknya pun  mengundang masyarakat untuk melihat hal itu. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini