Selanjutnya, Miftah berterima kasih kepada Prabowo atas jabatan yang sudah diberikan kepadanya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Pasalnya, jabatan yang diberikan kepadanya oleh Prabowo telah membuat derajatnya naik dan menjadi anugerah tersendiri baginya.
"Saya mohon maaf kepada Bapak belum bisa menjadi sesuai yang Bapak harapkan dari saya. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden karena saya belajar menjadi seorang ksatria dari Bapak Presiden," katanya.
Sambil menangis, Miftah pun meminta maaf kepada masyarakat atas segala kesalahan yang telah dia perbuat secara sadar atau tidak sadar.
Miftah berjanji akan terus belajar dari peristiwa ini dan ingin tetap berkontribusi bagi bangsa dan negara sebagai seorang pendakwah.
"Sebagai seorang pendakwah, saya akan tetap membawa pesan kesatuan, toleransi, dan semangat kebangsaan. Menjadikan keberagaman, sebagai kekuatan dan bukan sebagai alasan untuk memecah belah," pungkasnya.
Viral Hina Penjual Es Teh saat Dakwah
Sebagai informasi, Miftah viral setelah terekam menghina pedagang es teh saat dirinya berdakwah dalam tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Mulanya, Miftah bertanya kepada penjual es teh tersebut terkait barang dagangannya.
"Es tehmu jik okeh ra? Masih? Ya kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung kepada pedagang es teh tersebut.
"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.
Hinaan yang disebut Gus Miftah candaan itu turut membuat jemaah yang hadir tertawa.
Sementara, dalam video tersebut, tampak kamera langsung menyorot pria pedagang es teh itu yang hanya diam sembari memanggul dagangan es tehnya.
Usai video tersebut viral, akun Instagram Gus Miftah langsung dibanjiri hujatan dari warganet.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Gus Miftah dan Kontroversinya