News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Fakta Isu Paspampres Usir Jamaah Salat Jumat demi Wapres Gibran: Ada Bantahan, Ditanggapi DPR RI

Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah 4 fakta soal isu Paspampres mengusir jamaah salat Jumat demi Wapres Gibran Rakabuming Raka, terdapat bantahan hingga Ditanggapi DPR RI. (ISTIMEWA/Tangkap layar TikTok)

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini 4 fakta soal isu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengusir jamaah salat Jumat di Semarang, Jawa Tengah, demi Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka.

Dilaporkan peristiwa itu terjadi di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Jawa Tengah, pada 13 Desember 2024

Terkait hal itu pihak Paspampres telah memberikan bantahan, di mana tidak ada pengusiran.

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan tanggapan.

Lantas inilah 4 fakta isu Paspampres mengusir jamaah salat Jumat demi Wapres Gibran:

Viral di Sosmed

Isu pengusiran tersebut muncul awalnya lewat media sosial TikTok.

Lantas diunggah oleh akun X @ferizandra.

Dalam video tersebut, narasi yang dibangun adalah adanya jamaah yang digeser oleh Paspampres demi memberi tempat bagi Wapres Gibran.

Ini gimana konsepnya orang yang datang belakangan menggusur jama'ah yang udah datang duluan ke masjid?” tulis akun tersebut.

Lantas video tersebut pun memicu perdebatan di berbagai platform media sosial, mengutip TribunJateng.com.

Baca juga: 5 Poin Klarifikasi Paspampres soal Usir Jemaah, Singgung Pesan Gibran tentang Humanis

Paspampres Bantah Mengusir

Wakil Komandan (Wadan) Paspampres Brigadir Jenderal (Brigjen) Samson Sitohang membantah Paspampres mengusir jamaah salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Semarang.

Ia menyebut bahwa orang yang diminta bergeser saat Wapres Gibran datang adalah anggota Paspampres. 

Brigjen Samson menilai narasi yang beredar di media sosial tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.

Ia juga menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi di shaf paling depan, melainkan di barisan keempat.

“Kalau saya tidak salah ingat, itu di shaf keempat, bukan di shaf paling depan. Jadi tidak ada jamaah di depan yang terganggu,” jelasnya.

Wapres Gibran Tekankan Selalu Humanis

Dirinya menegaskan bahwa Paspampres memiliki prosedur tetap (protap) untuk menjaga keamanan dari Wapres.

“Biasalah. Ini kan orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu kalau saya bilang."

"Jadi, kita punya protap sendiri, apalagi Bapak Wapres itu selalu menekankan kepada kita untuk selalu humanis pada masyarakat,” katanya. 

Brigjen Samson juga menegaskan bahwa Wapres Gibran selalu berpesan untuk mengutamakan kepentingan masyarakat.

Kata DPR RI

Anggota Komisi I DPR RI Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin mengatakan insiden pengusiran itu seharusnya tidak perlu terjadi.

Seharusnya, paspampres datang terlebih dahulu untuk dapat mengamankan shaf untuk Gibran.

"Mestinya tak boleh terjadi seperti di video itu. Kan ada team advance yang harus datang lebih duluan," kata Hasanuddin saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).

Dia pun mempertanyakan alasan tidak adanya pasukan paspampres yang datang terlebih dahulu sebelum Gibran. Sebab, pengusiran itu bisa dicegah jika paspampres menjalakan prosedur pengawalan dengan benar.

"Sebelum wapres datang team advance sudah duluan menyiapkan tempat untuk Wapres. Saat wapres datang lansung menduduki posisi yang di siapkan oleh team advance, sehingga tak terjadi pengusiran seperti di video itu," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Paspampres Bantah Usir Jamaah Saat Gibran Salat Jumat di Semarang: Hanya Merapikan Shaf

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Igman Ibrahim) (TribunJateng.com) (Kompas.com/Novianti Setuningsih)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini