TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memecat Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution di waktu yang tepat.
Menurut Hakim, memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby sebelum rangkaian Pemilu 2024 selesai berisiko bagi PDIP.
"Memecat tokoh seberpengaruh Pak Jokowi apalagi ditambah dengan dua anak-anaknya yaitu Gibran dan Bobby juga orang-orang yang ada di sekitarnya adalah sebuah langkah politik yang punya risiko tinggi," ungkap Hakim dalam program Overview Tribunnews, Rabu (18/12/2024).
Hakim mengatakan hasil berbagai survei menjelang lengsernya Jokowi sebagai presiden menunjukkan tingkat approval yang masih sangat tinggi, di angka 75 persen.
"Kalau kita melihat secara spesifik di beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur itu perlu berhitung apakah ketika mengambil tindakan tegas memecat Pak Jokowi ini akan berdampak pada Pilkada," ungkap Hakim.
"Dan setelah kita melewati semua proses Pilkada ini saya lihat ini momennya adalah ketika tidak ada lagi even elektoral dalam waktu dekat sehingga efek negatif dari pemecatan ini bisa dimitigasi dengan baik," sambungnya.
Hakim menilai pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby tidak menimbulkan efek yang terlalu riuh.
"Terbukti bahwa dari pemecatan kemarin riak politik di akar rumput tidak terlalu kuat dan orang juga cepat move on dari cerita pemecatan ini ke hal lainnya," kata Hakim.
"Yang menarik bagi masyarakat sekarang adalah tentang bagaimana hubungan antara PDIP dan Bapak Jokowi ini akan berpengaruh dan berdinamika ke depannya," ujarnya.
Baca juga: Soal Jokowi Dipecat dari PDIP, Ganjar Pranowo: Semua Sudah Dihitung
Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby
Sebelumnya diketahui PDIP telah resmi memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby pada Senin (16/12/2024).
Surat pemecatan ini dibacakan langsung oleh Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun.
"Merdeka! Saya Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan. Bersama ini, tanggal 16 Desember 2024, saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, di depan seluruh jajaran Ketua DPD Partai se-Indonesia."
"DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution, serta 27 anggota lain yang kena pemecatan. Adapun surat SK, saya baca sebagai berikut," kata Komarudin.
Dengan adanya pemecatan ini, Komarudin menegaskan bahwa Jokowi, Gibran dan Bobby dilarang untuk berkegiatan, menjabat mengatasnamakan PDIP.
"Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya."
"Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Desember 2024, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ditandatangani, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto ditandatangani," tegas Komarudin.
Respons Jokowi, Gibran, dan Bobby
Jokowi mengaku menghormati keputusan pemecatan dirinya dari PDIP.
"Ya ndak apa-apa saya menghormati itu," ujarnya di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2024).
Jokowi menegaskan tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian atas keputusan tersebut.
"Karena keputusan itu sudah terjadi."
Terkait tudingan yang dialamatkan kepadanya, Jokowi menyerahkan segalanya kepada waktu.
"Nanti, waktu yang akan mengujinya, saya rasa itu saja," jelasnya.
Sementara itu, Gibran mengatakan dirinya menghormati keputusan PDIP.
"Ya, kami menghargai dan hormati putusan partai," kata Gibran di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Ia menyebut, saat ini dirinya lebih fokus menjalankan tugas sebagai wakil presiden untuk membantu Presiden Prabowo Subianto.
"Untuk saat ini saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu Bapak Presiden Prabowo," terangnya.
Lebih lanjut, mengenai kemungkinannya berpindah ke partai lain, bekas Wali Kota Solo itu belum mau menjawabnya.
"Tunggu saja," ujarnya.
Sementara Bobby Nasution juga bersikap santai dan tersenyum saat ditanya perihal pemecatan dirinya sebagai kader PDIP.
Bahkan suami Kahiyang Ayu ini mengaku hubungannya dengan PDIP baik-baik saja.
"Politik nanti," ujarnya sambil tersenyum di Grand Mercure, Medan, Sumut, Selasa.
Sambil berjalan, Bobby Nasution mengatakan bahwa dirinya anggota Partai Gerindra.
Meski dipecat, dirinya menyatakan tetap menjalin silaturahmi dengan kader-kader lain dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini.
"Saya kan Gerindra, sudah dari kemarin, bukan dari sekarang. Dengan PDIP baik, tadi duduk samping anggota DPRD Medan dari PDIP," tuturnya sambil bergegas meninggalkan aula Grand Mercure.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Faryyanida Putwiliani, Deni Setiawan)