TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh teks khutbah Jumat yang berjudul "Bahaya Judi Online: Hilangnya Berkah Dalam Harta dan Kehidupan".
Dikutip dari laman kemenag.go.id, contoh teks khutbah Jumat ini ditulis oleh Ahmad Zayadi.
Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada 20 Desember 2024.
Contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi tentang hilangnya keberkahan dalam harta dan kehidupan bagi pelaku judi online.
Selengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman kemenag.go.id berikut ini.
Contoh Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024
Baca juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Orang Munafik dan Balasannya
Bahaya Judi Online: Hilangnya Berkah Dalam Harta dan Kehidupan
Khutbah Pertama
الحمدُ للهِ رَبِّ العالمين، الحمدُ للهِ الَّذِي أَحَلَّ الحَلَالَ وَحَرَّمَ الحَرَامَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
Hadirin jamaah salat Jum'at yang dirahmati Allah,
Di zaman ini, teknologi telah memudahkan banyak aspek kehidupan. Namun, di sisi lain, teknologi juga membuka pintu-pintu keburukan yang dulunya sulit dijangkau. Salah satunya adalah judi online. Dengan hanya bermodalkan gawai (gadget) dan koneksi internet, seseorang bisa terjerumus dalam praktik judi tanpa perlu pergi ke tempat perjudian.
Pelaku judi online sering kali terjerumus dalam lingkaran setan yang sulit dihentikan. Awalnya, mereka bermain dengan harapan untuk menang besar, tetapi kenyataannya, kebanyakan dari mereka terus merugi. Akibatnya, banyak yang terjebak dalam utang, menggadaikan harta, bahkan melakukan tindakan kriminal untuk melunasi kerugian tersebut.
Maka, pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita renungkan bersama masalah judi online yang saat ini menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi umat Islam dan bangsa Indonesia di era modern. Judi online bukan hanya permainan, tetapi merupakan sumber dosa, kerusakan moral, dan kehancuran yang dapat mencabut keberkahan dalam kehidupan.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Islam telah dengan tegas melarang segala bentuk perjudian, termasuk judi online. Larangan ini bukan tanpa alasan, karena judi adalah perbuatan yang merusak akhlak, menanamkan sifat tamak, dan mencabut keberkahan dalam hidup seseorang. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (Q.S. Al-Maidah: 90)
Ayat ini menunjukkan bahwa judi bukan sekadar dosa kecil, tetapi merupakan bagian dari tipu daya setan untuk menyesatkan manusia. Setan menggunakan judi untuk menanamkan permusuhan, kebencian, dan melalaikan manusia dari mengingat Allah. Oleh karena itu, judi dalam berbagai bentuknya, diharamkan dalam Islam. Ini mencakup semua jenis taruhan, termasuk praktik judi online yang selama ini kerap berkedok game atau permainan.
Rasulullah saw. juga bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
"Barangsiapa berkata kepada saudaranya, 'Mari kita berjudi', maka hendaklah ia bersedekah." (H.R. Bukhari)
Sekadar 'mengajak berjudi' saja sudah dianggap sebagai dosa yang harus ditebus dengan sedekah. Maka, bagaimana lagi dengan orang yang benar-benar melakukan judi?
Judi adalah jalan setan yang penuh tipu daya, menciptakan ilusi keuntungan yang cepat, padahal kenyataannya membawa kehancuran moral, finansial, dan spiritual. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menjauhkan diri dan keluarga dari segala bentuk perjudian, termasuk judi online, yang sering kali tersembunyi di balik permainan yang tampak tidak berbahaya.
Hadirin sidang Jum‟at yang dimuliakan Allah,
Harta yang diperoleh dari jalan haram, seperti judi online dan judi dalam bentuk lainnya, tidak akan membawa berkah. Harta tersebut justru akan menjadi sumber kegelisahan, kehancuran, dan jauh dari keberkahan. Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu baik, dan Dia tidak menerima kecuali yang baik." (H.R. Muslim)
Harta yang haram tidak akan diterima oleh Allah, bahkan doa dan ibadah seseorang bisa tertolak karena pengaruh dari harta yang tidak halal. Sebaliknya, Allah telah menjanjikan keberkahan bagi mereka yang mencari rezeki dengan cara yang halal. Dalam Surat At-Thalaq ayat 2-3, Allah berfirman:
"...Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. (Q.S. At-Thalaq: 2)
"Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (Q.S. At-Thalaq: 3)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya yang bertakwa dan bertawakal. Sebaliknya, judi adalah cerminan dari ketidakpercayaan kepada Allah, karena pelakunya lebih mengandalkan keberuntungan daripada usaha yang halal dan doa kepada Allah.
Hadirin sidang Jum'at yang dimuliakan Allah,
Marilah kita pahami bahwa judi online bukanlah sekadar hiburan, melainkan pintu yang membuka kerusakan dalam kehidupan. Judi online merusak hubungan keluarga, hubungan pertemanan, menciptakan utang yang menumpuk, dan pada akhirnya menjerumuskan seseorang ke dalam keputusasaan. Berapa banyak orang yang hidupnya hancur karena tergoda kemudahan judi online? Berapa banyak rumah tangga yang retak karena ketergantungan ini?
"Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan." (Q.S. Al-A’raf: 96)
Allah telah memberikan peringatan bahwa keberkahan akan dicabut dari kehidupan mereka yang tidak beriman dan tidak bertakwa. Judi adalah cerminan dari sikap tidak bertakwa, karena pelakunya mengabaikan ajaran Allah demi mengejar harta dengan cara yang haram.
Sebaliknya, Allah telah menjanjikan dalam Q.S. Al-A’raf: 96 bahwa keberkahan dari langit dan bumi akan diberikan kepada mereka yang beriman dan bertakwa. Maka, kita harus menjauhi judi online agar keberkahan tetap menyertai hidup kita.
Hadirin sidang Jum‟at yang dirahmati Allah,
Di akhir khotbah pertama ini, marilah kita memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa kita, termasuk dosa-dosa yang mungkin terjadi tanpa kita sadari. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjauhi segala bentuk perjudian, baik yang nyata maupun yang tersembunyi di dunia maya, dan menjadikan kita hamba-Nya yang bertakwa.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّد بن عَبدِ الله، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ المُسلِمُونَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعْلَمُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَالَّذِينَ هُم مُحْسِنُونَ. قَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشَّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا البَلاء والوباء والزَّلازِلَ وَالْمُحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اندونِيْسِيَّا خَاصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً يَا رَبُّ العَالَمِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. وَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Link download khutbah di sini.
(Tribunnews.com/Latifah)