TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada tiga oknum polisi berpangkat AKBP diantara 34 yang terlibat kasus dugaan pemerasan terhadap warga negara Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP).
Mereka adalah AKBP Bariu Bawana, dari Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Wahyu Hidayat, dari Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan AKBP Malvino Edward Yusticia, dari Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro.
Berikut profil tiga perwira menengah yang dimutasi menjadi Pamen Yanma Polda Metro Jaya:
1. AKBP Bariu Bawana
AKBP Bariu Bawana merupakan lulusan Sekolah Tinggi Hukum Bandung.
Ia menjabat sebagai Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya sejak Januari 2024.
Namun, hampir setahun menjabat, ia dimutasi menjadi Pamen Yanma Polda Metro Jaya buntut kasus pemerasan terhadap WN Malaysia di konser DWP 2024.
Selama menjabat sebagai Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Bariu pernah menggagalkan peredaran narkoba jenis ganja seberat 12 kilogram di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Juli 2024.
Ia bersama timnya saat itu menangkap kurir narkoba berinisial W (23).
Bariu diketahui pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Subang saat masih berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), dikutip dari subang.go.id.
Dari Subang, ia berpindah ke Karawang dengan jabatan yang sama, dilansir tribratanewskarawang.com.
Pada pertengahan November 2024 lalu, Bariu baru saja merayakan ulang tahunnya.
Hal ini diketahui lewat unggahan Instagram rekannya.
"Happy birthday Abangku, AKBP Bariu Bawana, S.H., S.I.K., M.M., CPHR., Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya," tulis akun @adrielviaripurba.
2. AKBP Wahyu Hidayat
Seperti AKBP Bariu Buwana, AKBP Wahyu Hidayat juga dimutasi ke Pamen Yanma Polda Metro Jaya karena kasus pemerasan terhadap WN Malaysia.