Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menyidangkan anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap warga negara Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024, 13-15 Desember.
Saat ini, ada 3 dari 18 anggota yang dilakukan sidang kode etik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Dan hari ini ada 3 yang akan di sidang, yang pasti semua orang yang ada di peristiwa itu pasti akan di sidang," kata Komisioner Kompolnas Muhammad Choirul Anam kepada wartawan di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).
Meski begitu, Anam belum mau membeberkan identitas tiga anggota yang menjalani sidang kode etik hari ini.
Dia hanya mengucapkan terima kasih karena Kompolnas dilibatkan dalam sidang kode etik tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada propam ya sesuai komitmen kami propam sama kompolnas bahwa kami akan diundang untuk melihat prosesnya," ucapnya.
"Dan kami berterima kasih untuk itu, artinya memang ada satu semangat transparansi dan kami akan ikuti proses sidang etik ini sampai selesai," tuturnya.
Sebelumnya, beredar informasi ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.
Penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi.
“Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).
DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.
“Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.
Namun Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim meralat uang hasil pemerasan WN Malaysia oleh oknum Polisi di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.