TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan terobosan-terobosan guna memperbaiki keberlanjutan penyuluhan pertanian.
Hal ini dilakukan untuk mendukung program-program strategisnya guna peningkatan produktivitas pertanian.
Salah satunya melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang merupakan unit penunjang penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang administrasi, pengaturan, pengelolaan dan pemanfaatannya adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
“Para penyuluh pertanian dan petani mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor. Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi," ujar Mentan Amran.
Sementara itu Kepala BPPSDMP, Idha Widhi Arsanti mengatakan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai garda terdepan dalam pembangunan pertanian tidak diragukan lagi BPP merupakan pusat pembelajaran, inovasi, dan transfer teknologi bagi penyuluh dan petani di tengah dinamika pertanian modern dan tantangan global.
“Peningkatan kapasitas penyuluh melalui peran aktif BPP menjadi kunci untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi”, jelasnya.
Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 45, Selasa (31/12/2024) bertemakan "Peran BPP dalam Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian", menghadirkan narasumber Penyuluh BPP Kapanewon Kokap, Kab. Kulon Progo, Yeri Dwihastuti.
Yeri mengungkapkan bagaimana BPP kokap menjadi BPP yang berprestasi, sesuai dengan visinya yaitu terwujudnya BPP Kapanewon Kokap sebagai tempat pelatihan para penyuluh dan pelaku utama pertanian menjadi sumberdaya manusia yang Sinergi, Inovatif, Profesional (SIP).
Sedangkan untuk misi BPP Kokap yaitu meningkatkan pelayanan kegiatan penyuluhan dengan menjalankan administrasi yang akuntabel, mengumpulkan, melengkapi dan meningkatkan data yang diperlukan dalam penyuluhan untuk peningkatan produksi pertanian. Selain juga untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan dan penerapan teknologi tepat guna pertanian dengan melaksanakan metode penyuluhan yang tepat”, jelasnya.
Terakhir, Yeri menjelaskan kegiatan BPP Kokap diantaranya bidang tanaman pangan, bidang hortikultura, bidang perkebunan, bidang peternakan dan bidang ketahanan pangan. Sedangkan untuk komoditasnya ada padi, jagung, ubi kayu, cabai, durian, manggis, alpukat, biofarma, kelapa, cengkeh, kakao dan panili. Selain itu ada kambing, sapi, ayam ras, ayam buras, ayam pedaging dan burung puyuh, tutupnya. (HV/NF)