Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Ahmad Muzani, merespons keputusan PSSI yang mengakhiri kerja sama Shin Tae-yong dari jabatan pelatih kepala Timnas Indonesia.
Dia menilai selama menjadi pelatih kepala, Shin Tae-yong telah menjadikan Timnas Indonesia diperhitungkan oleh negara lain, khususnya di Asia Tenggara.
"Tapi ya semuanya kan akhirnya harus ada akhirnya. Dan itu sesuatu yang alami ya. Sehebat apa pun orang pasti harus ada akhirnya," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2024).
Sekjen Partai Gerindra itu menghormati keputusan PSSI yang mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong.
Dia juga menghargai jasa Shin Tae-yong terhadap kemajuan sepak bola Indonesia.
"Itu adalah kewenangan ketua umum PSSI untuk sekarang mengakhiri kapan waktunya dan seterusnya itu kewenangan Pak Erik sebagai ketua umum PSSI," ujarnya.
Baca juga: Erick Thohir Bongkar Alasan Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Singgung Soal Taktik & Bahasa
"Dia (Shin Tae-yong) adalah orang yang berjasa memberi kenangan yang indah kepada dunia persepakbolaan kita. Kita berterima kasih kepada Shin Tae-yong," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Federasi sepakbola Indonesia, PSSI mengambil langkah serius dengan tak meneruskan kerja sama dengan pelatih Shin Tae-yong.
Kontrak Shin Tae-yong sebenarnya masih berlangsung hingga 2027, tetapi PSSI memilih tidak melanjutkannya.
Baca juga: Erick Thohir Bongkar Alasan Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Singgung Soal Taktik & Bahasa
“Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Coach Shin Tae-yong selama ini, hubungan saya sangat baik. Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki. Tapi tentu dinamika tim nasional ini perlu juga jadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta Senin (6/1/2025).
Erick menyiratkan alasan pemecatan Shin Tae-yong karena dianggap kurang piawai dalam penerapan strategi.
Hal lainnya juga tidak kondusifnya komunikasi dengan para pemain diaspora.
Untuk itu, pelatih anyar nanti diharapkan bisa memenuhi kekurangan tersebut dan mengimplementasikan program PSSI secara menyeluruh.