Sepak terjang Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi di dunia militer sudah tak perlu diragukan.
Selain pernah menjabat sebagai Kepala BSSN hingga Inspektur Utama BIN, ia pernah menduduki beberapa posisi strategis di badan TNI.
Letjen Nugroho Sulistyo Budi sempat bertugas menjadi anak buah Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan (Kemhan) saat masih berpangkat Mayor Jenderal atau Mayjen.
Di sana, Nugroho Sulistyo Budi menjabat sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik Kemhan RI sejak tahun 2020 hingga 2024.
Letjen Nugroho juga merupakan salah satu eks anggota Tim Mawar yang diduga menjadi dalang di balik operasi penculikan aktivis politik pada 1998.
Tugas Nugroho sebagai anggota Tim Mawar adalah mengumpulkan data dan informasi terkait dengan kegiatan-kegiatan radikal di tanah air.
Nugroho bersama Tim Mawar berhasil mendapat 9 nama untuk ditangkap yaitu Desmond J Mahesa, Pius Lustrilanang, Haryanto Taslam, Nezar Patria, Mugiyanto, Andi Arief, Faisol Riza, Raharja Waluyo Jati, dan Aan Rusdianto.
Pada 3 Februari, Nugroho dan rekan-rekanya di Tim Mawar mendapat perintah dari Kapten Fauzani untuk menangkap Desmond Mahesa, aktivis sekaligus pengacara Lembaga Bantuan Hukum Nasional.
Dalam operasi itu, Desmond ditangkap saat sedang turun dari mikrolet.
Dengan tangan terikat dan mata ditutup kain hitam, Desmond dibawa ke markas Kopassus di Cijantung.
Penghargaan
Letjen Nugroho Sulistyo Budi juga mengantongi sejumlah penghargaan selama berkarir di TNI.
Berikut beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Letjen Nugroho Sulistyo Budi :
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Satyalancana Dharma Bantala
- Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
- Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun
- Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
- Satyalancana Ksatria Yudha
- Satyalancana Seroja (Ulangan Pertama)
- Satyalancana Dharma Nusa.
(Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih)