Menurutnya, adanya peristiwa penembakan di rest area KM 45 karena bermula dari kejadian penodongan pistol oleh Serka AA di Kecamatan Saketi.
Lebih lanjut, Rizky turut mempertanyakan janji TNI AL yang bakal transparan dalam mengungkap kasus penembakan yang menewaskan ayahnya tersebut.
Namun, menurutnya, hal itu belum dilakukan TNI AL karena tidak diperlihatkannya tiga anggota yang diduga terlibat dalam kasus tersebut saat konferensi pers di Markas Koamarda, Jakarta Pusat, pada Senin (6/1/2025) kemarin.
"Kemarin, sangat bertentangan dengan statemen pimpinan TNI bahwa akan transparan dan terbuka. Ternyata para pelaku pun belum dipublikasikan para pelaku tersebut," pungkasnya.
TNI AL Sebut Ada Pengeroyokan oleh 15 Orang, Penembakan Upaya Bela Diri
Sebelumnya, Pangkoarmada RI Laksdya Denih Hendrata, menuturkan sebelum penembakan terjadi, ada 15 orang yang mengeroyok anggota TNI AL tersebut.
Dia mengatakan anggota TNI AL yang melakukan penembakan adalah Kelasi Kepala (KLK) BA.
"Bahwa tiga anggota yang pada saat itu berada di Pangkalan Dayung yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak Tangerang," katanya dalam konferensi pers, Senin kemarin.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Menurutnya, karena hendak dikeroyok, KLK BA melakukan penembakan hingga membuat Ilyas tewas.
"Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan," jelasnya.
"Setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban, satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka," sambung Denih.
Denih menuturkan anak buahnya sampai menembak Ilyas karena sebagai upaya membela diri.
Anggota TNI AL Disebut Sempat Tolak Beli Mobil meski Sudah DP Rp40 Juta
Denih juga mengatakan anggotanya sempat menolak untuk membeli mobil yang merupakan milik bos rental, Ilyas Abdurrahman dan ternyata dicuri oleh penyewa bernama Ajat Supriatna (AS).