News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Diupah Rp100 Ribu Per Hari untuk Memagari Laut, Dipasangnya Malam, Awal Proyek Reklamasi?

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang akhirnya disegel pemerintah, Kamis, 9 Januari 2025. Pagar laut ini membentang di enam kecamatan di pesisir Kabupaten Tangerang, menggunakan material bambu cerucuk yang ditancapkan ke laut dengan ketinggian rata-rata 6 meter.

TRIBUNNEWS.COM,  TANGERANG - Sebagian orang bertanya siapa pelaku pemasangan pagar laut misterius di perairan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, yang terjadi sejak pertengahan 2024 lalu?

Pemagaran laut menggunakan cerucuk bambu ini dilakukan mulai jarak sekitar 700 meter dari bibir pantai dan membentang sejauh 30,16 kilometer mencakup belasan desa di 6 kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Tinggi pagar cerucuk bambu tak berizin yang diduga untuk proyek reklamasi ini rata-rata mencapai 6 meter dan sejak lama dikeluhkan nelayan Tangerang yang akan melaut untuk mencari nafkah.

Ternyata, kegiatan pemagaran laut ini dilakukan atas suruhan orang. Pekerjanya adalah warga lokal Tangerang.

Pengerjaan pemagaran laut dilakukan oleh warga lokal sejak setahun lalu dan diupah Rp 100 ribu per hari. Informasi dari warga, kegiatan pemagaran dilakukan malam hari.

Seorang warga Desa Pakuhaji berinisial AN, salah satu desa yang wilayah lautnya dipagari mengatakan, aktivitas penancapan bambu masih berlangsung hingga beberapa hari lalu.

Kegiatan pemagaran baru berhenti beroperasi saat ada larangan dari TNI.

Setelah beritanya viral, pasukan TNI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel lokasi itu, Kamis kemarin, 9 Januari 2025.

"Sekarang sudah dilarang, kan sudah ramai juga beritanya, sudah beberapa hari ini enggak ada lagi yang kerja," kata AN saat ditemui Kompas.com di lokasi pagar laut di Kampung Kohod, Pakuhaji, Kamis (9/1/2025).

Pekerjanya Warga Tanjung Kait

Trisno (45), nelayan lokal, mengaku sempat menyaksikan pemasangan pagar laut tersebut di pesisir pantai Kabupaten Tangerang.

Trisno menuturkan, pemasangan pagar laut yang terbuat dari bambu itu biasanya dikerjakan pada pagi hingga siang hari.

"Enggak sih, kerjanya sih enggak malem. Pemasangannya itu Iya pagi sampai siang, sore udah nggak ada," kata dia kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

Trisno mengatakan, pemasangan pagar bambu itu, dilakukan oleh sejumlah orang yang berasal dari Desa Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang.

Pengerjaannya kata dia, dilakukan dengan menggunakan kapal berukuran kecil yang diisi beberapa orang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini