Selain fundamental yang belum cukup kuat, sejumlah sentimen diproyeksi membuat harga kripto berada dalam tren penurunan tahun depan. Rencana bank sentral AS, The Federal Reserve, yang akan mulai menaikan kembali suku bunga acuannya pada tahun depan diprediksi membuat investor beralih dari kripto.
Baca juga: Aksi Jual Imbas Larangan Perdagangan Kripto di China Mereda, Harga Bitcoin ke Level 49.000 Dolar AS
Namun, tidak semua pakar yakin, tren penguatan aset kripto berakhir pada tahun depan. Ini terlihat dari sinyal positif The Fed yang telah diumumkan sejak beberapa waktu terakhir, tetapi harga bitcoin dkk terpantau masih tinggi.
"Sentimen paling besar, seperti tapering The Fed telah ditentukan beberapa waktu lalu, dan harga kripto sudah merespon hal itu," ujar Analis pasar kripto, Yuya Hasegawa.
Solana Layak Dipertimbangkan
Seperti yang diketahui, Ethereum (ETH) telah menjadi salah satu investasi terkuat pada tahun 2021.
Lihat saja, harga Ethereum sudah melonjak lebih dari 437% sejak awal tahun. Namun, ini juga salah satu cryptocurrency paling mahal, dengan harga di bawah US$ 4.000 per token.
Karena Ethereum terus tumbuh, maka kripto tersebut akan menjadi lebih mahal. The Motley Fool merekomendasikan, jika Anda mencari investasi yang lebih terjangkau yang memiliki potensi pertumbuhan serupa, ada mata uang kripto lain yang perlu dipertimbangkan, yakni Solana (SOL).
Solana adalah salah satu bintang terobosan dunia crypto, dan meskipun memiliki kelemahan, kripto ini berpotensi menjadi Ethereum tahun 2022.
Baca juga: Aksi Jual Imbas Larangan Perdagangan Kripto di China Mereda, Harga Bitcoin ke Level 49.000 Dolar AS
Mengapa berinvestasi di Solana?
The Motley Fool memberitakan, Solana saat ini adalah cryptocurrency paling populer kelima, dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 52 miliar. (Sebagai referensi, Ethereum saat ini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$ 452 miliar). Kondisi ini menempatkannya pada posisi yang baik, karena memperoleh daya tarik yang cukup untuk bersaing dengan pemain terbesar di pasar crypto, tetapi masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan.
Baca juga: Pasar Kripto Mulai Pulih, Harga Bitcoin, Ethereum hingga Shiba Inu Kompak Naik
Solana juga memiliki banyak kesamaan dengan Ethereum. Kedua jaringan tersebut adalah platform kontrak pintar yang dapat menampung proyek-proyek seperti aplikasi keuangan terdesentralisasi dan pasar non-fungible token (NFT).
Namun, Solana memiliki satu keunggulan utama dibandingkan Ethereum: kecepatan. Ethereum saat ini dapat memproses sekitar 15 transaksi per detik, sementara Solana dilaporkan dapat menangani hingga 65.000 transaksi per detik.
Karena kecepatan ini, banyak pengembang berbondong-bondong menggunakan jaringan Solana, yang menyebabkannya menjadi ekosistem blockchain yang tumbuh paling cepat.
Baca juga: Dibayangi Ketidakpastian Omicron, Harga Bitcoin dan Sebagian Mata Uang Kripto Utama Turun
Risiko yang harus dipertimbangkan